Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Kondisi Memilukan Jasad Pemilik Salon di Sragen saat Pertama Ditemukan, Polisi Menyebut tak Wajar

Sari Ambarwati alias SA (28), wanita pemilik salon di Dukuh Kauman, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen meninggal tidak wajar

Editor: muslimah
TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Lokasi penemuan jenazah perempuan di salon yang ada di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jumat (11/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Sari Ambarwati alias SA (28), wanita pemilik salon di Dukuh Kauman, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen meninggal tidak wajar.

Polisi masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Diketahui SA pertama kali ditemukan oleh suaminya.

Saat itu ia tergeletak tak bernyawa di salon miliknya, pada Jumat (11/8/2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Kronologi 2 Warga Semarang Tewas Tenggelam, Melaut demi Penuhi Pesanan Kerang untuk 17an

Baca juga: Pedagang Nasi Goreng Kaget Tiba-tiba Ditransfer Rp 28 Juta: Hidup Lagi Capek-capeknya Malah Gini

Pada tubuh korban ditemukan banyak luka lebam dan lecet, serta hidung keluar darah.

Selain itu, saat pertama kali ditemukan korban dalam kondisi tanpa memakai pakaian sama sekali.

"Kami sebagai anggota Polri, menganggap kematiannya tidak wajar, karena tidak pakai celana dan baju, juga ada lebam-lebam, kan kita curiga boleh ya," kata Kapolsek Kedawung, AKP Walidi  kepada TribunSolo.com, Jumat (11/8/2023).

Sementara itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

Yang mana, korban dibawa ke RS dr. Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi.

AKP Walidi menyebut ada indikasi Sari Ambarwati merupakan korban pembunuhan.

"Iya (diduga korban pembunuhan) namun kami sudah melakukan pemeriksaan saksi, dan belum bisa memastikan pelakunya, masih melakukan pendalaman," terangnya.

Lanjutnya, hingga Jumat malam sudah ada 4 saksi yang diperiksa.

Keempat saksi yakni saudara, suami dan kedua orang tua korban.

Kronologi kejadian

Kapolsek Kedawung, AKP Walidi juga mengungkap kronologi penemuan jenazah pemilik salon, SA (28) di Dukuh Kauman, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Menurutnya, hal tersebut diketahui pihak kepolisian, ketika saudara korban datang ke Polsek Kedawung, pada Jumat (11/8/2023) sekira pukul 10.30 WIB.

Dimana, saudara korban tersebut melaporkan bahwa ada seorang perempuan yang meninggal dunia di salon tersebut.

Saat pertama kali ditemukan, korban dalam kondisi tidak memakai busana sama sekali atau telanjang bulat.

Kemudian, pihak kepolisian datang ke lokasi dan benar bahwa korban sudah meninggal dunia.

"Dan betul, ternyata ada seorang perempuan yang diselimuti sudah  meninggal dunia, korban tergeletak di lorong tanpa busana sama sekali," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/8/2023).

Korban sudah dalam kondisi kaku mayat, yang diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar 6 jam.

AKP Walidi mengatakan suami korban tidak bertemu dengan korban sejak Rabu (9/8/2023).

Sehari setelahnya, suami korban sempat menghubungi korban namun tidak ada jawaban.

Baru pada hari Jumat (11/8/2023) sekira pukul 10.00 WIB, suami korban datang ke salon tempat SA bekerja dan menemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Ketika membuka pintu untuk menemui istrinya, istrinya sudah tergeletak disitu, sayangnya di depan rumah itu ada gerak jalan, ramai sekali, dia tidak teriak-teriak," jelasnya.

Suami korban lantas menginformasikan kepada orang tua kandung korban, dan keduanya tiba 30 menit kemudian.

Setelah orang tua korban tiba, kemudian mengetuk pintu salon tersebut, dan kemudian dibuka oleh suami korban.

Saat masuk ke dalam, orang tua korban melihat sang putri masih tergeletak di lantai namun sudah tertutup selimut.

Orang tua korban pun menangis sejadi-jadinya melihat sang putri meninggal dunia.

Lantas, korban dipindahkan dari lantai ke tempat tidur.

"Lalu kami berupaya melakukan pendalaman, sudah melakukan pemeriksaan, baik terhadap suami dan saksi-saksi lainnya," jelasnya.

"Selanjutnya kami memanggil dokter puskesmas karena di leher ada lebam dan lecet, selanjutnya korban dikirim ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen," tambahnya.

Karena dirasa kematian SA janggal, akhinya keluarga memutuskan untuk dilakukan proses autopsi dan kemudian dibawa ke RS dr. Moewardi Solo.

"Pertimbangan dari keluarga unruk mengetahui titik terang siapa pelakunya, dan meninggal sebab apa, kami meminta petunjuk kepada keluarga, dan boleh dilakukan autopsi, lalu kami kirim ke Solo," pungkasnya. 

Hingga Jumat malam, proses autopsi masih berlangsung.

Rencananya, jenazah akan dikirim ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan pihak keluarga. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved