Kalah Main Game Slot, Pemuda Blora Bobol Minimarket dan Tinggalkan Pesan Janji Kembalikan Barang

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kejadian tak biasa terjadi di Blora, Rabu (16/8/2023) kemarin.

Seorang pemuda bernama Yudi Irawan (27) yang berasal dari Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora nekat melakukan aksi pembobolan di salah satu minimarket setelah terjerat hutang akibat kecanduan bermain game slot.

Aksi nekat ini terjadi di Alfamart yang berlokasi di Jalan Raya Blora-Cepu, tepatnya di wilayah Kecamatan Jiken.

Baca juga: Dipecat dari PDI-P, Cinta Mega yang Diduga Main Judi Slot Masih Terima Gaji DPRD DKI Jakarta

Kejadian pertama kali terdeteksi oleh seorang karyawan toko pada pukul 05.58 WIB ketika ia memasuki toko.

Karyawan tersebut melihat ada tanda-tanda pembobolan di bagian atap belakang yang dipukul dan dibobol dari atas.

Pelaku, Yudi Irawan, ternyata tidak hanya melakukan tindakan pembobolan, namun juga mencuri berbagai barang, termasuk dua unit ponsel, berbagai merk rokok, dan uang tunai.

Total kerugian akibat aksi ini mencapai Rp 8.637.000,00.

Mengetahui barang-barangnya raib, karyawan Alfamart segera melaporkan kejadian ini kepada Polsek Jiken, yang kemudian berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Blora.

Dari hasil penyelidikan, pelaku yang dicurigai langsung ditangkap setelah ditemukan sepeda motor di depan Alfamart.

Dalam pemeriksaan, Yudi mengungkapkan bahwa motif di balik aksi pembobolan ini adalah hutang yang menjeratnya akibat kecanduan bermain game slot.

Pemuda ini mengakui memiliki hutang sebesar satu juta rupiah yang membuatnya nekat melakukan tindakan tersebut.

Meskipun ia pengangguran dan baru sebulan terjerat dalam permainan slot, Yudi mengklaim bahwa sebelumnya ia tidak memiliki hutang.

Hal yang menarik, meskipun melakukan tindakan ilegal, Yudi meninggalkan sebuah tulisan di lokasi kejadian.

Dalam tulisan tersebut, ia berjanji akan mengembalikan barang-barang yang dicurinya begitu ia memiliki uang.

Kasus ini menjadi cerminan dari dampak negatif kecanduan bermain game slot serta masalah hutang yang bisa mendorong seseorang melakukan tindakan nekat.

Peristiwa ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya pengawasan dan dukungan bagi individu yang mungkin terjerumus dalam masalah hutang dan kecanduan yang dapat berdampak serius pada keputusan dan tindakan mereka.