Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Blora Darurat Kekeringan, Dropping Air Bersih Capai 715 Ribu Liter

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Widjanarsih mengatakan, dropping air kepada masyarakat masih terus dilakukan.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ahmad Mustakim
Warga Japangrejo tampak Antre Bantuan Air Bersih, beberapa tangki berjajar menunggu giliran pengisian. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Sumber air sumur warga mampet saat musim kemarau, kedatangan truk tangki penyuplai air bersih masih diharapkan warga. 

Belum ada satu bulan ini telah didistribusikan 715 ribu liter air kepada warga.

Dropping air terus dilakukan hingga datang musim penghujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Widjanarsih mengatakan, dropping air kepada masyarakat masih terus dilakukan. 

Hingga agustus pertengahan ini sudah tercatat 751 ribu liter atau 143 tangki yang telah didistribusikan kepada titik lokasi kekeringan.

"Seharinya bisa 12 tangki berisi 60 ribu liter air, karena desa di blora termasuk banyak berpotensi bencana kekeringan," ungkapnya, Sabtu (19/8/2023).

Widjanarsih menjelaskan, pengangkutan air menggunakan tiga armada dan beberapa bantuan dari pihak swasta. 

Dari data yang dimilikinya terdapat 424.831 jiwa yang telah menerima bantuan. 

Tersebar di 125 desa, terbanyak di Kecamatan Jepon 19 Desa, disusul Kecamatan Jati.

"Bencana kekeringan ini hampir merata semua desa di 14 kecamatan, terutama yang jauh dari sungai bengawan solo," jelasnya.

Sementara itu, salah satu Warga Jepangrejo Kecamatan Blora Sigit mengaku, kedatangan truk tangki air bersih memang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. 

Tiap kali datang mobil tangki ia menyiapkan beberapa jeriken untuk persediaan air rumah tangganya.

"Kami senang jika disuplai air bersih ini, terima kasih yang telah memberikan air bersih ke masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, kekeringan air yang ada di tempatnya sudah berlangsung sekitar dua bulan lamanya. 

Untuk mencukupi kebutuhan air, biasanya warga membeli air satu tangki seharga Rp 150 ribu. 

Air bersih yang dibelinya itu biasanya dapat digunakan untuk beberapa hari ke depan.

"Ya karena sumurnya tidak ada sumber airnya," ujarnya. (Kim)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved