Berita Jepara
Calo Tiket Kapal Penyeberangan Jepara-Karimunjawa: Ini Penjelasan ASDP
Dugaan praktik percaloan tiket KMP Siginjai Jepara-Karimunjawa mengemuka dari video yang beredar di platform media sosial tiktok.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA -- Dugaan praktik percaloan tiket KMP Siginjai Jepara-Karimunjawa mengemuka dari video yang beredar di platform media sosial tiktok.
Video itu merekam kejadian kekecewaan wisatawan yang geram tidak mendapatkan tiket kapal. Padahal mereka sudah antre lama di loket.
Mereka geram karena yang sudah antre tidak kebagian tiket sementara orang yang diduga calo bisa mendapatkan tiket dengan mudah.
Mereka juga menuding pihak ASDP yang menjual tiket lebih memprioritaskan agensi wisata.
Pihak ASDP yang berjaga di loket terlihat berusaha menjelaskan kepada wisatawan yang kecewa. Kata petugas di loket, mereka menjual tiket sesuai nomor urut antrean dan sesuai kapasitas penumpang. Apabila tiket sudah ludes terbeli, maka loket ditutup.
Ihwal video viral ini, General Manager PT ASDP Indonesia Fery Cabang Surabaya, Eva Mardiany menjelaskan pihaknya telah mengecek anak buahnya di lapangan terkait keributan yang terjadi di loket tiket di Pelabuhan Jepara.
Dia mengungkapkan tidak ada praktik percaloan tiket yang terjadi di loket tersebut.
Dia menerangkan, pihaknya melayani penjualan tiket per orang maksimal bisa membeli 10 tiket.
Mereka dilayani sesuai antrean. Pembelian tiket itu juga harus dilengkapi data calon penumpang KMP Siginjai.
Jadi apabila membeli 10 tiket, maka mereka harus menyertakan data diri penumpang, seperti KTP.
Kebijakan itu, lanjutnya, diberlakukan karena pembeli tiket kapal penyeberangan ke Karimunjawa biasanya rombongan.
Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak ASDP melayani penjualan tiap satu orang diperbolehkan membeli 10 tiket.
“Jadi bisa diwakilkan oleh satu orang,” kata Eva kepada tribunmuria.com, Selasa (21/8/2023).
Biasanya biro wisata Karimunjawa menggunakan metode tersebut. Mereka menempatkan pengantre tiket di loket jauh sebelum penjualan tiket dibuka.
Bahkan, kata Eva, para pengantre itu juga kadang menginap di loket. Sebagai gambaran, penjualan tiket dimulai dua jam sebelum keberangkatan KMP Siginjai. Jika kapal berangkap jam 6 pagi, maka loket tiket dibuka pukul 04.00 WIB.
“Namun yang terjadi jam 2 (pagi) sudah ada yang antre. Bahkan dari malam sebelumnya,” bebernya.
Loket ditutup ketika tiket sudah habis. Dia menegaskan ASDP Dilarang dan tidak akan melakukan praktik percaloan tiket penyeberangan ke Karimunjawa.
Manajemen memastikan semua karyawan di semua cabang tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak terpuji.
Eva mengungkapn pihaknya terbuka dengan kritik dari pengguna jasa ASDP apabila ada kekurangan dalam pelayananya.
Aduan terkait pelayanan ASDP bisa disampaikan langsung kepada petugas di lapangan atau melalui nomor 191 atau melalu media sosial ASDP.
Pihaknya tidak menolerir praktik pungli atau percaloan. Jika menemukan praktik tersebut pihaknya menindak tegas kepada mereka yang terlibat. Dia juga menyilakan kepada pengguna jasa ASDP melapor ke kepolisian juga menemukan percaloan.
Saat ini, kata dia, ASDP sedang berusaha memperbaiki kualitas pelayanan. Satu di antaranya cara penjualan tiket.
Tiket online sedang dipersiapkan. Hal ini sekaligus tindaklanjut dari Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta yang meminta penjualan tiket secara online. Menurut Eva, penjualan tiket secara onlinse sedang diersiapkan. Dalam waktu dekat segera diluncurkan.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa, Sudarmono menjelaskan orang-orang yang dituduh sebagai calo tiket itu adalah pengantre tiket.
Mereka dibayar oleh biro wisata untuk antre tiket.
Menurutnya biro wisata Karimunjawa kerap menggunakan jasa mereka dalam pembelian tiket penyeberangan ke Karimunjawa.
“Dikhawatirkan kepercayaan wisatawan kepada biro wisata berkurang apabila kami tidak kebagian tiket.
Makanya kami menggunakan jasa pengantre tiket. Kami dari biro membayar mereka. Mereka juga bekerja professional. Artinya rela tidur di loket untuk mendapat antrean paling depan,” kata dia.
Menurutnya, cara tersebut bentuk profesionalisme biro wisata untuk mendapatkan tiket. Apabila biro wisata mendapatkan tamu 50 orang, maka ia memperkerjakan 5 orang. Karena tiap 1 orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 10 tiket.
Sudarmono menjelaskan saat ini banyak biro wisata abal-abal yang menjual Karimunjawa kepada wisatawan. Mereka kerap merugikan wisatawan. Banyak wisatawan yang mengeluh tidak kebagian tiket padahal sudah pesan melalui biro.
Padahal biro wisata yang dimaksud adalah biro wisata abal-abal. Artinya biro wisata tersebut dari luar Jepara dan tidak memandu pelanggannya hingga ke Karimunjawa.
“Kalau biro wisata sini, tiket wisatawan pasti diurus,” bebernya. (*)
Baca juga: Back to Book, Program Arpus Kudus Ajak Pelajar Baca Buku di Rutinitas Tatap Layar Gadget
Baca juga: Chord Kunci Gitar Believer Imagine Dragons, You Made Me a Believer
Baca juga: Tahap Dua, 80 Warga Wonorejo Terima Sertifikat Tanah HGB
Baca juga: Waspada Main Mata Vietnam dan Malaysia untuk Singkirkan Timnas U-23 Indonesia dari Piala AFF U-23
Bukan yang Pertama, Investor Peternakan Babi Ternyata Pernah Incar Wonogiri Sebelum ke Jepara |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Ciuman Istri Iringi Perpisahan Haru Dirut PDAM Jepara 2020-2023 Jadi Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Bantah Rencana Bangun Peternakan Babi di Jepara, Nama PT Charoen Pokphand Dicatut, Siapa Dalangnya? |
![]() |
---|
HUT Ke-80 RI, Pemkab Jepara Ingin Kemerdekaan Dimaknai Dengan Tindakan Nyata |
![]() |
---|
Penyebab Warga Kedungmalang Jepara Kesulitan Air Bersih Karena Sumber Kering dan Pipa Sudah Usang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.