Berita Kota Semarang
Konsumsi Air Isi Ulang Bahayakan Kesehatan Janin, Ibu Hamil dan Bayi? Ini Kata Pakar Undip
Sebagian wilayah Indonesia termasuk Kota Semarang saat ini tengah dilanda kemarau, kekeringan, hingga panas ekstrem.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebagian wilayah Indonesia termasuk Kota Semarang saat ini tengah dilanda kemarau, kekeringan, hingga panas ekstrem.
Bahkan beberapa waktu lalu, seiring cuaca panas ekstrem tersebut traffic cone atau kerucut pengaman lalu lintas di atas aspal di Jalan Sultan Agung Semarang terlihat lunglai tiarap.
Suhu ekstrem tersebut harus menjadi perhatian ibu hamil, bayi, dan anak-anak.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) dan Staf Bagian Kelompok Staf Medis (KSM) Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang (Undip) dan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang, Dr. dr. R. Soerjo Hadijono, Sp.OG., Subsp Obginsos.
Menurutnya, kecukupan mineral seperti yang terdapat pada air minum dalam kemasan (AMDK) sangat dibutuhkan bagi kesehatan janin dan ibunya serta tumbuh kembang anak-anak.
"Alasannya, berbagai nutrisi esensial yang terkandung di dalam air mineral seperti kalsium, magnesium, bikarbonat, sulfat, fluorida, dan sodium, itu sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, produksi energi, serta menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh," kata Soerjo Hadijono saat Diskusi Pentingnya Konsumsi Air Minum Bagi Kesehatan Ibu Hamil, Bayi dan Anak yang diselenggarakan di Kofitiére X Franco & Siena, Jalan Erlangga, Kota Semarang Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Awas Potensi Heat Stroke Saat Cuaca Ekstrem, Tubuh Ibarat Ponsel Ngehang Karena Kepanasan
Baca juga: Cuaca Ekstrem Melanda, Masyarakat Diminta Waspada Bencana
Baca juga: Prediksi BMKG Sejumlah Wilayah di Jateng Dilanda Cuaca Ekstrem
Tingginya kebutuhan konsumsi air minum harian sebanyak 8-10 gelas saat situasi normal.
Namun ketika banyak melakukan kegiatan fisik, ditambah saat cuaca panas ekstrem seperti saat ini, kebutuhan konsumsi air minum akan meningkat guna menjaga kadar cairan dalam tubuh.
Sementara terkait penggunaan air minum, apakah penggunaan air isi ulang dapat membahayakan kesehatan janin, ibu hamil, bayi, dan anak-anak, menurutnya produk tersebut tidak berbahaya.
Meski demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam jangka waktu panjang.
"Sampai saat ini mereka belum pernah menemukan ada ibu hamil dan anak-anak yang terkena penyakit karena telah mengkonsumsi air kemasan galon guna ulang," ujar Soerjo Hadijono.
Seperti diketahui, air kemasan galon guna ulang mengandung beberapa mineral yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh.
Di antaranya magnesium, kalsium, natrium, dan selenium yang memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh.
Soerjo Hadijono mengatakan selama masa kehamilan, kebutuhan air akan meningkat karena diperlukan untuk mendukung sirkulasi janin, produksi cairan ketuban, dan volume darah yang meningkat. Menurutnya, kebutuhan air untuk orang hamil itu sangat dipengaruhi banyak faktor seperti misalnya untuk aktivitas ibu hamil, suhu lingkungan, dan tempat tinggal.
“Kebutuhan energi saat kehamilan rata-rata meningkat 300 kalori perhari. Sementara, manusia memerlukan 1-1.5 mililiter air per kalori yang dikonsumsi. Itu artinya, ibu hamil memerlukan setidaknya 3.000 mililiter asupan air tambahan atau minimal 8-10 gelas setiap harinya,” tuturnya.
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.