Berita Pati
Jenis Retribusi Daerah Bakal Dikurangi Jadi 18, Awalnya Ada 32 Item, Bagaimana Dampaknya di Pati?
Rapat paripurna membahas Raperda Pajak dan Retribusi Daerah digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pati, Jumat (25/8/2023).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI – DPRD Kabupaten Pati tengah melakukan proses pembahasan untuk meringkas beberapa Perda yang berkaitan dengan pajak dan retribusi daerah.
Pembahasan sudah memasuki tahapan akhir.
Rapat paripurna membahas Raperda Pajak dan Retribusi Daerah digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pati, Jumat (25/8/2023).
Untuk diketahui, saat ini ada 10 Perda tentang pajak dan retribusi daerah yang berlaku di Kabupaten Pati.
Jumlah tersebut meliputi 5 Perda Pajak dan 5 Perda Retribusi.
Baca juga: BREAKINGNEWS, Bus Penuh Penumpang Seruduk Mobil Pikap Hingga Terguling di Jalan Pantura Kudus-Pati
Baca juga: Badan Riset dan Inovasi Daerah di Pati, Dibentuk Instansi Baru atau Digabungkan dengan Bappeda?
Setelah munculnya aturan UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, 10 Perda itu akan dilebur menjadi satu.
Jika disahkan, Perda baru ini dinilai berpotensi mengurangi PAD Kabupaten Pati.
Sebab, beberapa jenis retribusi dan pajak akan hilang dalam aturan baru tersebut.
”Memang dari perubahan ini, ke depan ada kemungkinan penyusutan PAD."
"Tetapi kami belum mengetahui pasti sebelum Raperda ini disahkan jadi Perda,” kata Kepala BPKAD Kabupaten Pati, Sukardi kepada Tribunjateng.com, Jumat (18/8/2023).
Dalam aturan yang saat ini berlaku, ada 32 jenis retribusi yang menjadi komponen penyumbang PAD Kabupaten Pati.
Jumlah retribusi daerah tersebut akan menyusut jadi 18 jenis.
Baca juga: Pentaheliks di Pati Diajak Sinergi Kurangi Risiko Bencana, Ini Alasannya
Baca juga: 1.000 Bibit Pohon Ditanam di Regaloh Pati, Kapolresta Pati: Tinggal Tunggu 4 Tahun Lagi
”Antara lain pajak menara telekomunikasi serta retribusi uji kendaraan bermotor atau KIR yang akan hilang,” ujar Sukardi.
Bagaimanapun, meski berpotensi menyusutkan pendapat daerah, pembahasan Raperda harus tetap diteruskan.
Perubahan ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dan sesuai amanat undang-undang.
Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin menjelaskan, pembahasan Raperda ini sudah memasuki tahap akhir.
Dia menargetkan, dalam waktu dekat Raperda ini segera disahkan menjadi Perda.
”Setelah 31 Agustus 2023, kami rapatkan lagi di Badan Musyawarah (Banmus) untuk melakukan persetujuan."
"Ini baru melaksanakan laporan pembahasan,” tandas Ali. (*)
Baca juga: WFH Pemkot Depok Mulai Diterapkan September 2023, Moh Idris: 70 Persen Kerjanya dari Rumah
Baca juga: Indra Bekti Bantah Sudah Menikah Lagi: Masih Proses, Belum Rujuk Bersama Aldila Jelita
Baca juga: Gedung Depo Arsip Disarpus Sukoharjo Diresmikan, Bupati Sebut Arsip Potret Jati Diri Bangsa
Baca juga: Bakal Ada Penyesuaian Retribusi, Lapangan Olahraga Milik Pemkot Semarang Diperbaiki
tribunjateng.com
tribun jateng
Pati
Pemkab Pati
DPRD Kabupaten Pati
UU Nomor 1 Tahun 2022
BPKAD Kabupaten Pati
sukardi
Ali Badrudin
Perda Pajak dan Retribusi Daerah
Berbuntut Ricuh, Ini 3 Alasan Bupati Sadewo Naikkan PBB-P2 di Pati hingga 250 Persen |
![]() |
---|
Kontroversi Penyitaan Air Mineral Donasi Demo PBB Naik 250 Persen, Plt. Sekda Pati: 'Demi Kirab!' |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Riyoso Plt Sekda Pati Cekcok Dengan Massa Penolak Kenaikan Pajak, Tembus Rp 4,5 M |
![]() |
---|
Ricuh! Massa Aksi Tolak Kenaikan Pajak PBB-P2 Saling Bentak dan Saling Tantang dengan Plt Sekda Pati |
![]() |
---|
Identitas Wanita Pengedar Sabu di Pati, Ternyata Penyanyi Organ Tunggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.