Viralnya Reski Disabilitas yang Disuapi Makan Temannya Jadi Berkah buat Sekolah, Bupati pun Datang

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Viralnya Reski disabilitas yang makan disuapi teman sekolahnya jadi berkah.

Sekolah mendapat banyak kunjungan dari pejabat termasuk bupati.

Dan tentu saja, bantuan finansial pun mengalir

Baca juga: Blak-blakan Eks Kepala BAIS Soal Bisnis Besar Obat Ilegal yang Dikelola Warga Aceh dan Peran Tentara

Baca juga: Pria Wonogiri Dijemput Paksa, Dikeroyok Buntut Kostum SD di Lomba Voli, Bupati Jekek: Ga Masuk Akal

Kisah Reski hingga saat ini masih banyak disorot lantaran berhasil membuat banyak orang terenyuh.

Bocah kelas satu di SD Inpres Saluttowa, Sulawesi Selatan memiliki keterbatasan fisik alias penyandang disabilitas.

Tangan yang tak sempurna dan kaki yang tak ada tidak membuatnya berkecil hati.

Ia tetap semangat sekolah dengan keterbatasan fisik yang dimiliki.

Menggunakan skate board kecil dan alas untuk tangannya, ia tak pernah absen sekolah.

Bahkan teman-temannya merangkul Reski dengan sangat baik.

Bila jam istirahat tiba, mereka bermain bersama bahkan Reski kerap disuapi makan oleh teman sekelasnya seperti video yang kadung viral.

Wali kelas 1, Sukiati menuturkan, Reski membawa keberkahan untuk sekolah dan teman-temannya.

Selain banyaknya bantuan yang datang ke Reski, rupanya SD Inpres Saluttowa juga mendapatkan bantuan dari pemda setempat.

"Bupati Gowa datang langsung ke sekolah sekolah. Kabid pendidikan datang bersama bupati hari ini.

Sekolah saya dapat bantuan Rp 200 juta. Hari ini datangnya. Banyak sekali tamu yang datang," ujarnya via telepon, Jumat (1/9/2023).

Tak berhenti sampai di situ, beberapa pejabat lainnya juga sudah berencana datang ke sekolah untuk menemui Reski.

Satu diantaranya seperti Dinas Sosial.

"Reskinya jadi riskinya saya di sekolah. Jadi banyak perhatian ke Reski dan sekolah. Lumayan banyak yang datang.

Sementara mau datang janji mau datang Dinsos dan mau lihat Reski. Yang datang ke sekolah banyak. Pribadi datang ke Reski (untuk berikan bantuan)," pungkasnya. (TribunJakarta.com)