Berita Semarang
Kekecewaan Wali Kota Semarang: Banyak Tanaman Mati, Dinas Tak Mampu Merawatnya
Wali Kota Semarang mengecam kondisi tanaman kota yang mati. Kenapa dinas tak bisa merawatnya? Temukan jawabannya
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fenomena El Nino membawa dampak timbulnya kekeringan di Kota Semarang, salah satunya keasrian taman-taman kota. Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan perhatian khusus pada perawatan taman-taman kota.
“Ini saya turun ke lapangan mengecek, karena yang pertama untuk melihat adanya fenomena El Nino karena musim kemarau sehingga banyak tanaman ini mati,” ungkap wali kota saat melakukan tinjuan ke sejumlah titik pada Senin (4/9).
Mbak Ita, sapaan akrabnya mengajak dan mendorong para jajaran Pemkot Semarang untuk lebih peduli dalam melakukan perawatan tanaman yang ada di fasilitas umum. Minimal menurut Mbak Ita, tanaman-tanaman perlu dilakukan penyiraman air.
Baca juga: Sumber Air Terbatas Saat Musim Kemarau, Dinkes Kota Semarang Waspadai Penyakit Diare
“Saya minta kepada teman-teman ini untuk aware, baik dinas-dinas terkait sampai ke bawah-bawahnya ini aware, perhatian gitu lho,” tegas ita di hadapan sejumlah Kepala OPD dan kepala bidang terkait.
Bahkan jika memang harus disiram dengan menghemat air, pihaknya menginstruksikan agar penyiaraman dapat dilakukan pada malam hari dari setelah Maghrib sampai setelah Subuh.
Pihaknya juga menekankan kepada dinas terkait agar tak hanya lihai dalam menyusun anggaran dan membuat taman, namun juga harus pandai dalam pemeliharaan.
“Sangat disayangkan, tanaman yang bagus mati hanya karena awalnya kekurangan air akibat tidak disiram. Banyak dari teman-teman dinas bisa membuat tapi nggak bisa merawat,” ungkapnya.
Salah satu solusi lainnya, mbak Ita menyarankan agar dinas lebih selektif dalam memilih jenis tanaman yang tahan panas serta tidak membutuhkan air banyak seperti tanaman suruh-suruhan atau kacang-kacangan.
“Tidak harus yang macam-macam atau aneh terpenting adalah bersih, nyaman dan hijau. Tanaman tidak usah pilih yang mahal yang penting tahan terhadap panas, yang sudah disampaikan tadi seperti suruh-suruhan, bayam-bayaman,” saran wali kota perempuan pertama di kota Semarang tersebut. Yang terpenting menurutnya harus nyaman, cantik, adem, murah, dan mudah perawatannya.
Di samping itu, mbak Ita juga menekankan upaya pencegahan banjir seperti crossing saluran air agar dilakukan percepatan.
“Kita ini kan prioritas untuk pengelolaan banjir, pengendalian banjir. Sehingga apa yang harus dilakukan saat sekarang, kita lakukan,” pungkasnya.
Dirinya menekankan pada Dinas Pekerjaan Umum agar jangan terlena dengan kondisi saat ini yang tidak banjir, karena nanti saat curah hujan tinggi mulai bulan Oktober-November akan terjadi lagi air yang naik.
44 Posisi Lurah Kosong di Kota Semarang, DPRD: Jangan Dibiarkan Terlalu Lama |
![]() |
---|
Healing di Kota Lama Semarang: Momen Santai Mantan Menkeu Sri Mulyani Usai "Pensiun" |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Tinjau Dua Lokasi Kebakaran, Ternyata Salah Satunya TPS Liar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Petugas Kebersihan Telkom Ditemukan Tewas di Selokan Dekat Polda Jateng |
![]() |
---|
Bedah Buku Trilogi Kartini, Rektor UPGRIS: Kartini Sosok Pemikir Kritis dan Progresif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.