Berita Jateng
Stok Beras di Jateng Capai 203.851 Ton, Bulog Perkirakan Cukup Sampai Awal Tahun 2024
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun mengatakan, stok beras di Jawa Tengah saat ini mencapai 203.851 ton.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun mengatakan, stok beras di Jawa Tengah saat ini mencapai 203.851 ton. Adapun total ini diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga awal tahun 2024.
"Stok beras di Jawa Tengah ini terdiri dari stok operasional dan PDP. Ada empat cabang, yaitu cabang Semarang, Pati, Surakarta, dan Pekalongan. Stok ini insyaallah cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Bulog Jateng selama 6 bulan ke depan atau cukup sampai awal tahun 2024," kata Akhmad Kholisun dihubungi awak media, Kamis (7/9/2023).
Kholisun melanjutkan, total stok beras itu untuk kebutuhan penyaluran Bulog yang nantinya terdiri dari penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), cadangan bencana alam, dan direncanakan mulai minggu depan ada bantuan pangan.
Baca juga: Stok Beras Aman, Bulog Cabang Semarang Sebut Sudah Persiapan Menghadapi Musim Kemarau
Adapun terkait dengan SPHP, ia menyebutkan, harga jual diberlakukan sebagaimana ditetapkan Badan Pangan Nasional yaitu Rp 9.950/Kg di gudang Bulog.
"Kalau kita kirim pedagang pengecer, harga jualnya Rp 10.200/Kg karena di situ sudah komponen distribusi angkut, kemudian pedagang menjual maksimal sesuai HET. HET beras medium itu Rp 10.900/Kg," sebutnya.
Dijelaskan, SPHP sendiri akan dilakukan di 133 pasar wilayah Jateng dengan jumlah 538 pedagang.
Menurut dia, pedagang-pedagang pasar yang mendapat penyaluran dari program SPHP adalah pedagang yang ditetapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau pedagang-pedagang yang bersedia menjual beras SPHP dengan membuat pernyataan siap untuk menjual dengan harga maksimal HET. Juga penyaluran beras ini kepada pedagang yang menjual langsung ke konsumen, bukan ke sesama pedagang.
Adapun di samping melalui pedagang pasar, Bulog Jateng juga menawarkan SPHP melalui RPK, TPK, ritel modern, dan kerjasama dengan pemerintah daerah yang melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM).
"SPHP ini dilakukan sepanjang tahun, mulai Januari hingga Desember 2023. Realisasinya sampai dengan saat ini sudah mencapai 64.000 ton," tambahnya.
Lebih lanjut, Kholisun menjelaskan, stok beras yang dikuasai Bulog Jateng sendiri saat ini sebagian bersumber dari pengadaan dalam negeri dan sebagian dari impor. Beras impor sendiri diperoleh dari negara seperti Thailand dan Vietnam.
"Perlu kami sampaikan bahwa Bulog Jateng mengutamakan pengadaan produksi dari petani dalam negeri. Sampai saat ini Bulog Jateng sudah melakukan penyerapan hasil produksi petani dalam negeri sejumlah 124.000 ton. Sampai saat ini masih berjalan, namun volumenya sudah semakin sangat mengecil karena memang rentangan harga yang cukup tinggi di lapangan," imbuhnya. (idy)
Ahmad Luthfi: Tidak Boleh Memaksakan Kehendak Untuk Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Gubernur Jateng Ajak Teguhkan Persatuan |
![]() |
---|
Paskibraka Jateng 2025 Dikukuhkan, Ahmad Luthfi Titip Pesan Cinta Tanah Air |
![]() |
---|
Resmi Berubah, Proyeksi Kenaikan Upah Minimum UMK Kota Semarang 2026, Paling Kecil Kabupaten Ini |
![]() |
---|
Pidato Kenegaraan Presiden Memacu Motivasi Pemerintahan Jawa Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.