Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Tilik Desa ke Wilayah Kecamatan Pangkah, Bupati Tegal Apresiasi Pertunjukan Seni Budaya Warga 

Pelaksanaan kegiatan Tilik Desa di Kecamatan Pangkah yang berlokasi di halaman SD Negeri 1 Bogares Lor beberapa waktu lalu, mendapat apresiasi.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
(Foto dokumentasi Humas Pemkab Tegal)
Bupati Tegal Umi Azizah, berjalan sambil melambaikan tangan dan menyapa anak-anak yang berada di kanan kiri ikut menyambut kedatangan dirinya. Hal itu dilakukan saat berlangsung kegiatan Tilik Desa di wilayah Kecamatan Pangkah beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pelaksanaan kegiatan Tilik Desa di Kecamatan Pangkah yang berlokasi di halaman SD Negeri 1 Bogares Lor beberapa waktu lalu, mendapat apresiasi dari Bupati Tegal Umi Azizah. 

Hal itu, karena penampilan seni dan budaya tradisional yang disuguhkan warga Pangkah untuk menyambut kedatangan Bupati Umi bersama rombongannya. 

Menurut Umi, pengarusutamaan isu kebudayaan dalam narasi pembangunan sangat penting mengingat pembangunan tidak hanya fokus pada masalah perekonomian semata, melainkan juga menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat, dengan berbagai isu sosial-budaya yang melingkupinya.

“Upaya pelestarian seni budaya lokal harus terus kita tingkatkan, kita kuatkan, seiring dengan menguatnya pengaruh budaya luar, budaya asing,” kata Umi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (8/9/2023). 

Pengarusutamaan ini bukan sebatas melestarikan seni tradisi lokal, tapi menurut Umi juga bagaimana mengemasnya menjadi suguhan yang menarik dan mudah diterima publik, terutama generasi muda. 

“Jika kita bisa mengemasnya, ini akan menjadi suguhan atraksi yang menarik dan punya value tersendiri seperti yang tadi disuguhkan remaja Desa Kendalserut,” imbuhnya. 

Selain menyoroti soal seni budaya, Bupati Umi, juga menyampaikan sejumlah isu strategis pembangunan, seperti kesenjangan akses pendidikan, sistem penjaminan kesehatan menyeluruh, kesenjangan kemakmuran, kemiskinan, pengangguran, hingga perubahan iklim yang berpengaruh pada sektor pertanian dan air bersih.

Krisis air bersih akibat kemarau panjang menurutnya dapat memengaruhi akses sanitasi warga. 

Jika tidak diantisipasi atau ditangani secara baik, berpotensi memunculkan kasus stunting. 

Pihaknya meminta pemerintah desa bisa meningkatkan koordinasinya dengan pemerintah daerah, terutama menyangkut kebutuhan air bersih warganya.

Lebih lanjut, Umi menjelaskan jika pihaknya saat ini sedang mengejar pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. 

Disamping membentuk struktur ruang seperti kawasan pertanian untuk menunjang distribusi pupuk, perangkutan hasil pertanian, dan kawasan industri untuk menunjang mobilitas tenaga kerja, dan pengiriman hasil produksi.

Meski belum mencapai target maksimalnya karena terhalang pandemi Covid-19, kondisi jalan mantap di Kabupaten Tegal tahun 2022 lalu dapat ditahan di angka 79 persen. 

Dibandingkan dengan kondisi jalan baik tahun 2014 yang sebesar 28 persen, tentunya ini masih lebih baik.

“Kita maksimalkan anggaran yang ada tahun ini senilai Rp 60 miliar. Harapan kita, jalan dengan kondisi mantap terus meningkat. Saya juga minta masyarakat bisa ikut mengawasi pengerjaannya. Kalau ada yang kurang beres, segera laporkan ke saya,” tegas Umi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved