Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Gara-gara Sengketa Tanah, Ayah dan Anak Tega Bunuh Tetangga Usai Ditegur Saat Sedang Menyapu Halaman

Gara-gara masalah sengketa tanah nyawa seseorang berinisial Z (27) hilang dihabisi tetangga.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Ilustrasi tewas.(Shutterstock) 

TRIBUNJATENG.COM, ACEH TENGGARA – Gara-gara masalah sengketa tanah nyawa seseorang berinisial Z (27) hilang dihabisi tetangga.

Mirisnya pelaku merupakan ayah dan anak berinisial HP (47) dan anaknya SM (18) warga Desa Bukit Bintang Indah, Kecamatan Louser, Aceh Tenggara.

Mereka berdua tega membunuh tetangga karena sakit hati persoalan sengketa tanah.

Baca juga: Pemotor Tewas Kecelakaan di Tanah Abang, Diduga Tertabrak Transjakarta

Kasatreskrim Polres Aceh Tenggara, Iptu Bagus Pribadi mengatakan, kasus pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (9/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.

Namun pelaku baru berhasil diamankan pada Minggu (10/9/2023) dini hari di Desa Lawe Desky, Kecamatan Babul Makmur.

Kasus pembunuhan itu berawal saat orangtua korban berinisial Z (27) mendatangi istri pelaku  yang saat itu sedang membersihkan rumput di samping rumahnya.

Setiba di sana, ibu korban langsung memarahi dan meminta ibu pelaku tidak menyentuh tanah yang masih bersengketa tersebut.

Ibu dari pelaku kemudian meminta SM untuk memanggil ayahnya HP yang sedang berada di kedai kopi Desa Bukit Bintang.

Sesampainya di rumah, HP lalu melihat korban dan ibunya membawa pisau dan langsung mengejarnya.

Tak berhenti sampai di situ, sekitar pukul 19.40 WIB, korban kembali melewati depan rumah pelaku menggunakan sepeda motor dan membawa minyak (BBM) dalam botol air mineral diduga hendak membakar rumah pelaku.

“HP yang sudah kesal dengan kelakuan korban, lalu keluar dari dalam rumahnya kemudian mengambil kayu dan memukul kepala korban hingga terjatuh,” kata Bagus saat dikonfirmasi, Senin (11/10/2023).

Tak lama kemudian, datang SM dari warung berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya dan ikut memukul korban menggunakan dodos sawit dan pisau belati berulang kali sehingga korban meninggal dunia di lokasi.

Dari kejadian itu, tim gabungan Satreskrim Polres Aceh Tenggara lebih dulu mengamankan HP dan dari pengakuannya, sang anak SM telah kabur ke Desa Lawe Desky.

Baca juga: Mahasiswi Ini Hina Pangkat TNI Tamtama: Jual Tanah Dulu Baru Bisa Jadi Abdi Negara

“Tim langsung bergerak ke sana dan berhasil mengamankan pelaku yang saat itu sedang berada di rumah pamannnya dengan alasan mengamankan diri,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan petugas, motif pembunuhan tersebut karena kedua pelaku kesal atas kelakuan korban terhadap keluarga mereka.

“Untuk sementara motifnya karena kesal dengan korban atas kelakuannya. Saat ini keduanya sudah kita amankan di Mapolres Aceh Tenggara untuk pemeriksaan lebih lanjutnya,” tutup Bagus. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved