Dampak Kekeringan
Cerita Warga Makassar Ketiban Berkah Saat Kemarau, Sehari Untung Rp 300 Ribu Hasil Jual Air Sumur
Keuntungan yang didapatkan dari menjual air sumur bor ini dapat menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga kecil Nanni di Makassar.
TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Susahnya sebagian warga Kota Makassar memperoleh air bersih karena pasokan di PDAM makin berkurang, menjadi berkah tersendiri bagi Nanni.
Dia musim kemarau, dimana sebagian wilayah di lingkungan tempat tinggalnya makin kekurangan air, dia justru dapat meraup keuntungan sehari hingga Rp 300.000.
Bermodalkan air sumur bor miliknya, dia memasukkan air bersih ke dalam jerigen berkapasitas 20 liter.
Untuk 1 jerigennya, dia jual Rp 3.000.
Baca juga: Majelis Hakim Vonis Adik Menteri Pertanian Kasus Korupsi PDAM Makassar
Sebagian wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini mulai dilanda kekeringan.
Bahkan warga mulai berburu air bersih.
Warga yang menggunakan air berasal dari PDAM di sebagian wilayah di Kota Makassar pun mengeluh.
Pasalnya, mereka sering tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM karena kekeringan.
PDAM Kota Makassar juga telah mengumumkan bahwa kekurangan pasokan air untuk wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanaya.
Mengatasi hal itu, warga yang tinggal di kawasan kompleks Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, harus membeli air bersih yang dijual beberapa warga di luar kawasan kompleks.
Baca juga: Hasil Babak I Skor 1-1 PSS Sleman Vs PSM Makassar Liga 1 2023, Gol Salto Vizcarra Samakan Kedudukan
Seorang warga, Amri yang tinggal di Kecamatan Alauddin mengungkapkan, memang beberapa waktu terakhir pasokan air dari PDAM Kota Makassar berkurang.
"Itu kalau air PDAM memang sulit."
"Makanya saya pakai sumur bor untuk keperluan sehari-hari," ucap Amri seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Warga lainnya bernama Adnan pun sudah berhari-hari membeli air warga luar kawasan kompleks untuk keperluan sehari-hari.
"Sudah beberapa hari ini memang air dari PDAM tidak mengalir di sini."
"Jadi kami biasa beli air di depan untuk digunakan," ungkap Adnan.
Kata dia, harga satu jeriken air bersih Rp 3.000 per 20 liter.
Dalam sehari, Adnan dan keluarga juga harus menghabiskan sekira 5 jeriken.
"Kalau mencuci biasanya kami laundry."
"Ini yang keperluan kayak memasak, minum, mandi, dan lain-lain."
"Untung ada jual begini dan murah," ungkapnya.
Baca juga: Sengkarut Utang Miliaran Rupiah Manajemen PSM Makassar, Akan Dilaporkan Polisi Hingga FIFA
Dari pantauan di kawasan Jalan Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, ada 3 rumah warga yang menjajakan air bersih.
Mereka tampak sibuk mengisi puluhan jeriken dengan kapasitas 20 liter, lalu dijajakan di depan rumah mereka.
Terkadang para pembeli air datang dengan menggunakan mobil mewah, becak motor, hingga motor.
Diketahui, air bersih yang mereka jajakan ini berasal dari sumur bor pribadi masing-masing warga tersebut.
Seorang penjual air sumur bor yakni Nanni mengungkapkan, menjajakan air ke warga-warga kompleks dimulai sejak pagi hingga hampir tengah malam.
"Iya ini air dari sumur bor, dari PDAM kan tidak jalan (tidak mengalir)."
"Saya menjual ini mulai dari Minggu, saya menjual mulai pagi sampai pukul 23.00," ungkap Nanni.
Keuntungan Rp 300.000 Tiap Hari
Kata dia, keuntungan yang didapatkan dari menjual air sumur bor ini dapat menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga kecilnya.
Nanni menyebut, dirinya bisa menjual puluhan hingga ratusan jeriken dalam sehari dengan harga Rp 3.000.
Bahkan, dia menerima jasa pengantaran air bersih dengan ongkos kirim kisaran harga Rp 20.000 sampai Rp 30.000.
Baca juga: Jantung Pertahanan Persis Solo Dibombardir PSM Makassar, Tuan Rumah Menang Berkat Kenzo Nambu
"Keuntungan dalam sehari itu palingan Rp 200.000 sampai Rp 300.000, ada juga Rp 1 juta."
"Satu jeriken itu harganya Rp 3.000."
"Kalau dibawakan (diantarkan) Rp 30.000 itu pun dibagi sama yang antar," bebernya.
Dia mengatakan pelanggan air sumur bor miliknya itu kebanyakan merupakan warga kompleks NTI yang hanya mengandalkan air dari PDAM.
"Ini yang ambil orang perumahan di bagian dalam yang tidak bisa sumur bor."
"Iya ini begini semenjak kemarau masuk, susah air," tandasnya.
Sementara, beberapa waktu lalu Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Beni Iskandar dalam keterangan resminya membenarkan informasi pasokan air bersih di 10 kecamatan di Kota Makassar terganggu.
Pasokan air bersih terganggu disebabkan situasi air baku di Bendungan Lekopancing saat ini sangat berkurang signifikan.
"Beberapa pekan ini memang sudah terlihat kondisinya sudah menurun, tentu akan berdampak pada pelayanan air kami di beberapa tempat yang sumber airnya mengandalkan dari Bendungan Lekopancing ini," katanya.
Dengan begitu, lanjut Beni, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Kekeringan tersebut berdampak langsung ke daerah tersebut, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ucapnya.
Untuk mengatasi krisis air bersih di Kota Makassar, papar Beni, PDAM akan menyuplai air melalui armada mobil tangki ke beberapa wilayah terdampak.
"Kami sudah siapkan pengantaran air melalui mobil tangki secara berkala untuk menutupi defisit pasokan air ke beberapa daerah terdampak hal dan itu gratis," tambahnya.
Diketahui, fenomena alam yang terjadi saat ini dan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia adalah El Nino.
Fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.
Fenomena alam ini menyebabkan perubahan pola cuaca global yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.
BMKG menyatakan bahwa prediksi kemarau akan berlangsung setidaknya hingga akhir Oktober-November 2023.
Puncak kemarau terjadi pada pertengahan September-Oktober 2023. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jual Air Sumur Bor di Saat Kekeringan, Warga Makassar Ini Bisa Untung Rp 300.000 Per Hari"
tribunjateng.com
tribun jateng
Makassar
PDAM Kota Makassar
PDAM
Dampak El Nino di Makassar
El Nino
Bisnis Air Bersih di Musim Kemarau
Beni Iskandar
Pemkot Makassar
kekeringan
kemarau
Bendungan Lekopancing
Jamnas JATAM Pertama Digelar di Kebumen, Langkah Awal untuk Kedaulatan Pangan |
![]() |
---|
DPRD Pati Kabulkan 6 Tuntutan Pendemo, Berikut Isi Lengkapnya |
![]() |
---|
Tabel Angsuran KUR Bank Mandiri 2025 |
![]() |
---|
Klarifikasi Kasus Viral 'Gadai Syarat Disetubuhi' di Semarang, Polisi Tegaskan Itu Urusan Pribadi |
![]() |
---|
UPS Tegal Launching Program S3 Pendidikan, Kedua di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.