Berita Blora
Pemkab Blora Geleng-geleng Temukan Tumpukan Sampah di Saluran Pengendali Banjir
Pemandangan sampah yang menggenang pada beberapa titik saluran air di Kecamatan Cepu membuat prihatin.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pemandangan sampah yang menggenang pada beberapa titik saluran air di Kecamatan Cepu membuat prihatin. Pasalnya saluran air tersebut digunakan sebagai saluran pengendali banjir di wilayah tersebut.
Sembari proses pembangunan Embung Nglebok yang akan digunakan untuk menanggulangi banjir di wilayah Cepu, Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) mengupayakan normalisasi saluran tersebut yang meliputi wilayah Kelurahan Tambakromo, Kelurahan Balun dan Kelurahan Cepu.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora Surat mengatakan, normalisasi ini telah dilakukan di beberapa alur saluran.
Pertama, normalisasi tersebut dilakukan pada saluran yang menghubungkan Desa Nglebok, wilayah Bruk Kembar, wilayah Tuk Buntung hingga Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Cepu.
Kedua, normalisasi dilakukan di alur saluran di Kelurahan Balun yang dimulai dari Pom Bensin Terminal hingga Tuk Buntung.
‘’Saat normalisasi ini kami mendapati banyak sampah. Jika ditaksir jelas berkilo-kilo (kilogram). Sayangnya kami tak tahu sampai berapa kilogram,’’ ucap Surat kepada tribunmuria.com, Rabu (13/9/2023).
Selain normalisasi, pihaknya juga telah melakukan pemasangan papan larangan di beberapa lokasi di alur saluran atau sungai yang sering digunakan sebagai tempat pembuangan sampah ilegal.
Lokasi tersebut juga meliputi saluran air yang dibersihkan itu.
Surat menjelaskan, upaya tersebut dilakukan untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menjaga alam sekitar.
‘’Kami sudah melakukan pemasangan papan larangan agar tidak membuang sampah sembarangan di beberapa spot biasa dipakai sebagai pembuangan sampah tidak pada tempatnya,’’ jelas Surat.
Surat berharap, dengan adanya normalisasi dan upaya menjaga kebersihan saluran pengendali banjir ini, risiko banjir di Kabupaten Blora dapat berkurang.
Sehingga lingkungan menjadi lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
‘’Ini jadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah tapi semua wajib menjaga lingkungan,’’
Sementara itu, salah satu warga Cepu, Yoga Kurniawan mengatakan, wilayah Cepu memang sering terjadi banjir.
Adapun titik-titik yang sering terimbas banjir yaitu Desa Nglebok, Desa Ngelo tepatnya Dusun Ngareng, bahkan sekitaran Taman Tuk Buntung.
‘’Kalau musim penghujan memang sering banjir di beberapa titik. Setahu saya kalau yang di Nglebok itu karena kali atau sungainya memang tidak bisa menampung pas hujan deras,’’ ungkapnya. (Kim)
Ancaman Tegas Wabup Blora ke Mitra Dapur SPPG: Lengkapi Sertifikat Jika Tidak Akan Ditutup |
![]() |
---|
Satgas MBG Blora Bakal Sidak ke Dapur SPPG, Sri Setyorini: Bisa Siang atau Malam, Tergantung Situasi |
![]() |
---|
Guru Penanggung Jawab MBG Blora Dapat Insentif Rp100 Ribu Per Hari, Tugasnya Cek Kelayakan Makanan |
![]() |
---|
Diduga Dana Belum Cair, Dapur SPPG Padaan Japah Blora Hentikan MBG Sementara |
![]() |
---|
Pembangunan Tahap II Sekolah Rakyat SRMA 18 Blora Terus Berproses, Wabup Sri Setyorini Tinjau Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.