Remaja Meninggal Tak Wajar di Semarang
BREAKING NEWS Remaja 18 Tahun di Semarang Tewas Tak Wajar Saat Numpang Tidur di Rumah Teman
Remaja ini ditemukan meregang nyawa saat menumpang tidur di rumah teman berinisial BP (20) di Perumahan Emerald Indah, Meteseh, Tembalang, Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang remaja berinisial MAA (18) ditemukan tewas dengan sejumlah luka lebam, Kamis (14/9/2023) sekira pukul 12.00.
Ia ditemukan meregang nyawa saat menumpang tidur di rumah temannya berinisial BP (20) di Perumahan Emerald Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
BP menawarkan tempat singgah beristirahat kepada korban selepas melihat korban sendirian di Jembatan Pucang Gading, Kamis (14/9/2023) dini hari.
Korban sempat mengaku habis berkelahi sebelum ditemukan meninggal di rumah tersebut.
Baca juga: Dewan Ingin Ada Penjaminan Keamaman bagi Anak yang Mondok di Semarang
Baca juga: Ahmad Nashir, Tersangka Pembunuh Anak PJ Gubernur Papua Segera Disidangkan di PN Semarang
"Kami masih melakukan penyelidikan," ucap Kasatresrkrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/9/2023).
Pemilik rumah, Septi Pona Indriastuti (38) mengatakan, korban sebelumnya memang sering menginap di rumahnya lantaran teman karib anaknya.
Korban sempat lama tak main ke rumahnya sebelum terjadi peristiwa tersebut.

"Sebelumnya sering main di sini."
"Akrab, dia punya masalah apapun cerita, dia riwa-riwi ke sini ya tak anggap saudara."
"Makanya saat gitu saya syok, kaget sampai nangis-nangis," bebernya.
Korban MAA warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang itu datang ke rumah bersama anaknya sekira pukul 03.30.
"Saya lihat ada lebam di mata, saya tanya kenapa bilangnya tidak apa-apa, ya sudah saya tidur," ucapnya.
Baca juga: Nekat Panjat Tower Provider Semarang 50 Mater, Hamid Girang Dapat Rokok dan Es Teh, Langsung Turun
Baca juga: Mahasiswa S2 Hukum Universitas Semarang KKL di Mabes Polri
Mereka berdua tidur di ruang tengah sampai Indri mengantarkan sekolah anaknya yang lain.
Sepulang mengantarkan anaknya sekolah, korban tampak berpindah ke kamar rumah bagian belakang.
"Mau zuhur saya bangunin untuk makan siang, tak bangunin ternyata tidak bangun, dia sudah meninggal," ujarnya.
Dia lantas menghubungi pihak kepolisian setempat.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut lalu melakukan serangkaian penyelidikan.
Sedangkan jenazah korban dievakuasi ke RSUP dr Kariadi Semarang untuk dilakukan visum pada pukul 15.30.
Kasubnit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Ipda Dimmas Prawira mengatakan, terdapat tanda kekerasan pada tubuh korban meliputi luka lebam di kepala dan punggung.
"Ini sementara masih diduga adanya tindak kekerasan."
"Kami masih mendalami, kami masih dalam proses penyelidikan," jelasnya. (*)
Baca juga: Liverpool Full Senyum Nih, Juergen Klopp Tegas Tolak Rayuan Tim Panser Jerman
Baca juga: Profil Josep Gombau Sebelum Dipinang Persebaya Surabaya: Pelatih Eks Tim Scouting Barcelona
Baca juga: USP Jalin MoU dengan Pemkab Pati, Saiful Arifin: Sama-sama Swasta Ngapain Kuliah di Luar Daerah
Baca juga: Pikpok Rupanya Belum Kapok, Residivis Ini Kembali Masuk Bui, Ditangkap Usai Bobol Rumah di Sragen
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.