Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Dampak Kebakaran di Gunung Bromo, Sandiaga: Okupansi Hotel Drop

Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Bromo Jatim mengakibatkan okupansi hotel mengalami penurunan drastis.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Muhammad Olies
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno.   

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Bromo Jatim mengakibatkan okupansi hotel mengalami penurunan drastis.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ,Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri workshop kabupaten/kota (KaTa) kreatif di Gedung Kebudayaan Karanganyar pada Kamis (14/9/2023).

Sandiaga Uno menyampaikan, kejadian kebakaran di kawasan Gunung Bromo harus menjadi evaluasi secara keseluruhan supaya pariwisata berbasis alam dapat mengacu aspek cleanliness, health, safety and enviromental sustainability (CHSE).

Dia menuturkan, kebakaran di Gunung Bromo berdampak terhadap sektor pariwisata seperti okupansi hotel. Tingkat hunian mengalami penurunan sekitar 80 persen akibat kejadian tersebut.

"Apa yang terjadi di Bromo sangat kami prihatinkan, sangat kami sayangkan karena dampaknya sangat-sangat negatif. Hotel di sekitar kawasan Bromo okupansinya di bawah 50 persen, biasanya di atas 50 persen," katanya.

Baca juga: Kisah Relawan Terjebak Api Selama 3 Jam Saat Padamkan Kebakaran Gunung Bromo

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Bromo Meluas ke Malang dan Pasuruan

Baca juga: Sebagian Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup, Imbas Kebakaran di TNBTS

Dia meminta semua pengelola taman nasional melakukan kajian agar aspek keselamatan lebih diutamakan. Pihaknya berharap semua pihak ikut mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Terkait pelaku penyebab terjadinya kebakaran telah diproses secara hukum. Dia berharap kejadian tersebut menjadi pembelajaran.

"Harus ada pembinaan. Maupun jika berulang harus ada ada efek jera. Hukum ini harus mampu memberikan rasa keadilan karena yang terdampak begitu banyak, masyarakat yang kehilangan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan akibat ulah dan kecerobohan pelaku," terangnya.

Seperti diketahui Perhutani telah menutup sementara jalur pendakian Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar untuk sementara waktu hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Penutupan dua jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho dan Cemoro Kandang ditutup sementara terhitung mulai Sabtu (9/9/2023) pukul 20.00. (Ais).

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved