Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2024

Isi Kuliah Kebangsaan di UI, Ganjar Disentil Mahasiswa: Bapak Petugas Rakyat atau Boneka Megawati?

Status sebagai petugas partai yang disematkan Megawati ketika mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal bacapres mendapat perhatian dari mahasiswa UI

Editor: Muhammad Olies
IST
Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo 

TRIBUNJATENG.COM - Status sebagai petugas partai yang disematkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ketika mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres PDI-P mendapat perhatian dari mahasiswa Universitas Indonesia.

Pertanyaan ini dilontarkan saat sesi tanya jawab usai Ganjar mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Senin (18/9/2023).

“Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan Bapak sebagai kader dan petugas partai,” kata seorang mahasiswa bernama Naufal di kampus UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

“Jujur saja saya mengagumi Bapak, merasa kecewa, ternyata Bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat, ternyata petugas partai,” ujarnya.

Baca juga: Muncul Baliho Quote Ganjar : Petugas Partai Harus Nurut, Saya Setuju 

Baca juga: Ganjar Pada Acara DPP PDI-P di Kota Semarang, SGP: Bentuk Kepatuhan Sebagai Petugas Partai

Mahasiswa tersebut lantas menyinggung soal moto yang kerap digembar-gemborkan Ganjar yang berbunyi “tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat”.

Ia mempertanyakan, apakah jika terpilih sebagai presiden selanjutnya, Ganjar bakal menjadi petugas rakyat, atau petugas partai seperti yang sebelumnya disebutkan oleh Megawati.

“Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai presiden kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip ‘tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat’ dan tidak menjadi boneka Megawati? Apakah Bapak petugas rakyat atau petugas partai?” tanya Naufal disambut riuh tepuk tangan mahasiswa yang hadir.

Menjawab ini, Ganjar mengakui bahwa ia merupakan kader PDI-P. Namun, ketika menjadi gubernur ataupun presiden, rakyat tetap yang utama.

Menurutnya, seorang pemimpin harus bisa membedakan posisinya ketika menjadi kader partai dan kepala negara atau kepala daerah.

“Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani,” ujarnya.

Baca juga: Siap-siap! Kader PDIP Diinstruksi Megawati Jadi Jurkam dan Saksi di TPS

Ganjar mengeklaim, selama ini dirinya tak pernah membuat kebijakan yang berpihak ke partainya sendiri.

Mantan anggota Komisi III DPR RI itu menyebut, kinerjanya sebagai pemimpin dapat dilihat dari rekam jejaknya memimpin Jawa Tengah selama 10 tahun terakhir.

“Simpel aja, kalau aku bicara itu kan next, kalau itu next habis ini ya enggak tahu,” kata Ganjar.

“Tapi saya minta kamu lihat 10 tahun saya (jadi Gubernur Jawa Tengah), 10 tahun bukan waktu pendek dan 10 tahun itu artinya saya terpilih dua kali,” tutur mantan orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Meski demikian, Ganjar mengingatkan publik tak terburu-buru memilih dirinya pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Ia justru meminta masyarakat untuk lebih dulu mengenali semua bakal capres.

“Tidak harus Ganjar, jangan tergesa-gesa memilih Ganjar. Anda cek dulu, Anda pastikan dulu Anda yakin enggak dengan saya,” katanya.

Adapun Ganjar merupakan bakal capres PDI-P yang dideklarasikan pada April 2023. Saat itu, pencapresan Ganjar diumumkan langsung oleh Megawati Soekarnoputri.

“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Hingga kini, pencapresan Ganjar didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan dua partai politik non Parlemen yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hanura.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa UI ke Ganjar: Jika Terpilih, Bapak Jadi Petugas Rakyat atau Boneka Megawati?"

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved