Berita Viral
Jalan Kaki 61 Km Tenteng Tas Kresek, Wanita Disabilitas Ini Cari Suaminya yang Pamit Ngopi: Kangen
Seorang istri, RR (21) yang merupakan wanita disabilitas rungu jalan kaki hingga 61 Km mencari suaminya
TRIBUNJATENG.COM - Seorang istri, RR (21) yang merupakan wanita disabilitas rungu jalan kaki hingga 61 Km mencari suaminya.
Ia kangen karena suami, AL, tak kunjung pulang setelah sebelumnya pamit ngopi.
RR pun harus mengalami perjalanan yang berliku.
Beruntung ia bertemu banyak orang baik.
Lantas bisakah ia menemukan sang suami?
Dan apa yang terjadi pada AL sebenarnya?
Baca juga: Sopir Gocar di Semarang yang Marahi Penumpang Sujud Minta Maaf dan Pingsan, Videonya Viral
Baca juga: Apa Itu Virus Nipah yang Pertama Kali Muncul di Malaysia? Berikut Gejala dan Pencegahannya
Diketahui pasangan suami istri itu tinggal di Kecamatan Manganti, Kabupaten Gresik.
Mereka belum dikaruniai anak.
RR ditemukan Anggota Satuan PJR Unit Jatim VIII Ditlantas Polda Jatim berada di kawasan Jembatan Suramadu, Sabtu (26/9/2023).
Saat itu, RR hendak mencari sang suami berinisial AL, di kediaman mertuanya, kawasan Kabupaten Bangkalan.
Petugas yang menemukan RR yakni Anggota PJR Ditlantas Polda Jatim; Aiptu Yudha, Aipda Jainul, dan Briptu Setiaji.
Ketiganya saat itu sedang berjaga dan berpatroli. Mereka memperoleh laporan warga dan pedagang UMK sekitar Suramadu.
Warga dan para pedagang di lokasi tersebut mendapati adanya seorang perempuan berkerudung, bertubuh mungil, tanpa membawa identitas, dan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena sebagai tuna rungu.
Kemudian, warga dan para pedagang mengantarkan wanita tersebut ke Markas PJR Unit Jatim VIII Ditlantas Polda Jatim, di Bangkalan, sekitar pukul 14.00 WIB.
Petugas sempat kesulitan berkomunikasi dengan wanita tersebut.
Setelah menyesuaikan cara berkomunikasi dengan si wanita menggunakan alat bantu buku dan bulpoint untuk berkomunikasi secara dua arah. Akhirnya, diperoleh sejumlah penjelasan.
Pasalnya, sang suami sempat berpamitan pergi dari rumah.
Namun setelah ditunggu cukup lama. Nyatanya sang suami juga tak kunjung kembali.
Atas situasi tersebut. RR sempat menduga sang suami sedang pulang kembali ke rumah orangtua di Kabupaten Bangkalan.
Tak pelak, RR akhirnya berinisiatif menyusul sang suami ke Madura.
Nekatnya, RR menyusul tanpa mengendarai alat transportasi kendaraan pribadi atau umum.
Tapi RR memilih untuk berjalan kaki seorang diri.
Hanya berbekal barang bawaan dalam wadah kresek.
"Dia hanya berpatokan pada ingatan rute jalan selama ini, dengan berpatokan pada Jembatan Suramadu," ujar Kanit VIII Satuan PJR Ditlantas Polda Jatim AKP Farida Aryani saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (16/9/2023).
Si RR selama ini menghafal rute jalan dari rumah Menganti, Gresik menuju Kabupaten Bangkalan, mengandalkan ingatan setelah berkali-kali berboncengan motor bersama sang suami.
Namun, saat ditanyai mengenai informasi detail alamat lokasi tujuan; nama jalan, kelurahan, kecamatan, kabupaten atau kota dari rumah mertuanya.
RR tidak mengetahuinya.
Oleh karena itu, petugas membantu RR menuju ke rumah mertuanya dengan mengandalkan ingat dari si RR.
Setelah berkeliling dibonceng motor oleh petugas. RR sempat kebingungan mengingat rute ruas jalan menuju ke rumah mertua.
Situasi tersebut sempat membuat petugas kembali memutar otak untuk mencari jalan keluarnya.
Akhirnya, petugas tidak mengantarkan RR kembali ke markas PJR. Melainkan mengajak RR menuju ke Mapolsek Kamal.
Agar, dapat dibantu oleh anggota mapolsek setempat, untuk dijembatani peredaran informasi atas temuan sosok RR tuna rungu tersesat di Jembatan Suramadu, ke berbagai kanal layanan informasi masyarakat wilayah tersebut.
"Meski telah menunggu sekitar 2 jam, ternyata cara tersebut tidak membuahkan hasil. Akhirnya, anggota saya memutuskan kembali ke markas PJR Suramadu," ungkapnya.
Namun, lanjut Farida, di tengah perjalanan kembali, ingatan rute jalan rumah mertua si RR kembali muncul.
Petugas urung melanjutkan perjalanan ke markas PJR. Namun, mulai kembali mengikuti panduan dari ingat ansi RR menyusuri rute jalan menuju rumah sang mertua.
Ternyata, ingatan RR membuahkan hasil.
RR akhirnya dapat menemukan lokasi rumah kediaman sang mertua di sebuah perumahan kawasan Socah, Bilaporah, Kecamatan Bangkalan, sekitar pukul 18.30 WIB.
RR disambut oleh kedua mertuanya yang terkaget-kaget dengan kedatangan sang menantu yang serba mendadak.
Apalagi sampai didampingi oleh anggota kepolisian.
Setelah petugas menjelaskan runtutan cerita dan kronologi lengkap RR keluar dari rumah hingga bertemu petugas kepolisian, dan berakhir diantar sampai tiba ke rumah mertua. Kedua mertua RR akhirnya 'ngeh' juga dengan kejadian tersebut.
Terakhir, yang jadi penasaran, bagaimana dengan nasib suami RR; si AL
AL tidak sedang berada di rumah orangtuanya Bangkalan.
Ternyata, ungkap Farida, si AL juga kebingungan mencari keberadaan istrinya yang mendadak hilang dari rumah, sepulang dirinya dari bepergian.
"Di sana ada ibu dan bapak mertuanya. Dan ternyata, suami Risca, si AL, juga kebingungan saat dia rumah Menganti, karena mendapati istrinya menghilang," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya. Farida menjelaskan, usia pernikahan AL dan RR masih terbilang baru.
Pasangan suami istri tersebut juga belum dikaruniai anak.
Ternyata AL juga merupakan penyandang tuna rungu, sama seperti istrinya.
"Aldi juga mengalami keterbatasan juga sebagai tuna rungu. RR tidak bawa kartu identitas dan alat komunikasi. Bawa tas kresek itu, saya belum tahu isinya apa. Iya bawa kerja dan alat tulis bulpoint," jelasnya.
Ia menduga, rasa cinta yang kuat dari RR yang membuatnya kuat menempuh perjalanan 61 Km dari Menganti, Gresik hingga Bangkalan, jika dihitung dengan perangkat penunjuk jalan Google Maps, hanya dengan berjalan kaki, sejak pagi hari.
"Dia jalannya hari ini. Kata dia berangkat pagi. Entah si suaminya dia mungkin lagi ngopi (ketemu temannya) dan dirasa istrinya kok gak pulang-pulang. Alasannya RR, dia kangen sama suaminya. Makanya sampai menyusul jalan kaki ke Madura," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Raden Erik Bangun Prakasa mengatakan, sudah menjadi tugas anggota kepolisian untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan selama di perjalanan.
Pihaknya tentu akan mendayagunakan berbagai macam kemampuan dan cara, agar masyarakat yang mengalami kesusahan di perjalanan, dapat segera memperoleh solusi dan jalan keluar terbaik.
"Sudah menjadi tugas dan fungsi kami mengayomi masyarakat semaksimal mungkin," ujar Erik.
5 Fakta Pemilik Warung di Jawa Tengah Disomasi dan Didenda Ratusan Juta Gegara Siaran Sepakbola |
![]() |
---|
Wanita Diduga Mabuk Narkoba Tabrak Lari Motor dan Truk, Diamuk Warga Diselamatkan Ojol |
![]() |
---|
Viral Pengeluaran Rp 3 Juta Dianggap Sangat Kaya, Ini Klarifikasi BPS |
![]() |
---|
Geram Tunjangan Ngontrak Rp50 Juta/bulan, Jerome Polin Sentil Wakil Ketua DPR Adies Kadir |
![]() |
---|
Sosok Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Diculik Lalu Dibunuh, Bongkar Kredit Fiktif Rp 13 M? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.