Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Waspada Virus Nipah

AWAS Virus Nipah Berpotensi Masuk Indonesia, Gejala Terparah Penderita Alami Kejang Hingga Koma

Ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog, Dicky Budiman mengatakan, keberadaan virus Nipah di India berpotensi juga masuk ke Indonesia.

Editor: deni setiawan
KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA via AFP/ KKO
Apa itu virus Nipah? Belakangan ini, Virus Nipah telah menjadi perhatian dunia dan menimbulkan kekhawatiran yang meluas. Hal ini terutama disebabkan oleh kematian 2 warga negara bagian Kerala, India, akibat virus ini. 

Untuk itu, penting bagi masyarakat agar mengenali bagaimana cara penularan dan gejala virus Nipah.

Baca juga: Apa Itu Virus Nipah yang Pertama Kali Muncul di Malaysia? Berikut Gejala dan Pencegahannya

Bagaimana Virus Nipah Bisa Menular?

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis (yang ditularkan dari hewan ke manusia) dan dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.

Orang yang terinfeksi akan merasakan infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.

Virus Nipah dapat menular ke manusia dari beberapa cara.

1. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau cairan tubuhnya (seperti darah, urin, atau air liur).

2. Mengonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti getah palem atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi).

3. Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (termasuk tetesan hidung atau saluran pernapasan, urin, atau darah).

WHO juga menjelaskan, selama wabah pertama yang diketahui terjadi di Malaysia, yang juga melanda Singapura, sebagian besar penularan pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka yang terkontaminasi.

Baca juga: Kasus Corona Indonesia Meningkat Saat WHO Cabut Status Darurat Covid-19

Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan cairan babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.

Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India, kemungkinan besar sumber infeksi berasal dari konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi.

Namun, saat ini belum ada penelitian mengenai persistensi virus dalam cairan tubuh atau lingkungan termasuk buah-buahan.

Selama wabah berikutnya di Bangladesh dan India, virus Nipah menyebar langsung dari manusia ke manusia melalui kontak dekat dengan sekret dan ekskresi manusia.

Di Siliguri, India pada 2001, penularan virus juga dilaporkan terjadi di lingkungan layanan kesehatan, dimana 75 persen kasus terjadi di antara staf rumah sakit atau pengunjung.

Kemudian, dari 2001 hingga 2008, sekira setengah dari kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia melalui pemberian perawatan kepada pasien yang terinfeksi.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan dengan Wedang Jahe Susu, Berikut Manfaat dan Resepnya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved