Waspada Virus Nipah
AWAS Virus Nipah Berpotensi Masuk Indonesia, Gejala Terparah Penderita Alami Kejang Hingga Koma
Ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus Epidemiolog, Dicky Budiman mengatakan, keberadaan virus Nipah di India berpotensi juga masuk ke Indonesia.
Untuk itu, penting bagi masyarakat agar mengenali bagaimana cara penularan dan gejala virus Nipah.
Baca juga: Apa Itu Virus Nipah yang Pertama Kali Muncul di Malaysia? Berikut Gejala dan Pencegahannya
Bagaimana Virus Nipah Bisa Menular?
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis (yang ditularkan dari hewan ke manusia) dan dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.
Orang yang terinfeksi akan merasakan infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.
Virus Nipah dapat menular ke manusia dari beberapa cara.
1. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau cairan tubuhnya (seperti darah, urin, atau air liur).
2. Mengonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti getah palem atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi).
3. Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (termasuk tetesan hidung atau saluran pernapasan, urin, atau darah).
WHO juga menjelaskan, selama wabah pertama yang diketahui terjadi di Malaysia, yang juga melanda Singapura, sebagian besar penularan pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka yang terkontaminasi.
Baca juga: Kasus Corona Indonesia Meningkat Saat WHO Cabut Status Darurat Covid-19
Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan cairan babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.
Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India, kemungkinan besar sumber infeksi berasal dari konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi.
Namun, saat ini belum ada penelitian mengenai persistensi virus dalam cairan tubuh atau lingkungan termasuk buah-buahan.
Selama wabah berikutnya di Bangladesh dan India, virus Nipah menyebar langsung dari manusia ke manusia melalui kontak dekat dengan sekret dan ekskresi manusia.
Di Siliguri, India pada 2001, penularan virus juga dilaporkan terjadi di lingkungan layanan kesehatan, dimana 75 persen kasus terjadi di antara staf rumah sakit atau pengunjung.
Kemudian, dari 2001 hingga 2008, sekira setengah dari kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia melalui pemberian perawatan kepada pasien yang terinfeksi.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan dengan Wedang Jahe Susu, Berikut Manfaat dan Resepnya
tribunjateng.com
tribun jateng
kesehatan
Virus Nipah
Gejala Penderita Virus Nipah
WHO
Kelelawar
Dicky Budiman
epidemiolog
Gempa Terkini Minggu 21 September 2025 Pagi Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik di Sini |
![]() |
---|
Daftar Motor dan Mobil Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU Pertamina per 21 September 2025 |
![]() |
---|
Pinjaman BRI Rp 100 Juta Angsurannya Berapa? Cek Brosurnya Di Sini |
![]() |
---|
Resmi Berubah! Update Harga Bahan Bakar Minyak BBM Terbaru Minggu 21 September 2025 |
![]() |
---|
Bangunan Meditasi di Candi Borobudur Terbakar, Kerugian Capai Rp4 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.