Berita Jateng
SMKN Jawa Tengah Bagi Anak Tidak Mampu, Setara dengan Sekolah Kedinasan Prestisius
Dalam balutan pakaian batik, para siswa kelas X berbaris di belakang siswa kelas XI yang berkemeja praktik dan kelas XII
Penulis: amanda rizqyana | Editor: muh radlis
"Alhamdulillah sudah proses training di perusahaan sebelum wisuda, Kak," akunya saat dihubungi Tribun Jateng.
Anak ketiga dari 6 bersaudara ini mengaku mendapat informasi SMKN Jawa Tengah di Semarang dari guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMP.
Saat itu Galih mengaku galau untuk melanjutkan pendidikan karena terhalang biaya, terlebih orang tuanya bekerja sebagai supir dan ibu rumah tangga.
Selain sekolah bebas biaya, Galih juga mendapatkan keuntungan karena selama proses pendidikan, ia dan kawan-kawan mendapatkan jaminan kesehatan karena disediakan klinik di dalam sekolah.
"Setelah lulus juga kami dibantu disalurkan ke perusahaan-perusahaan lewat BKK (Bursa Kerja Khusus, red) SMKN Jawa Tengah untuk lanjut bekerja," terangnya.
Setelah bekerja lebih dari 5 tahun, Galih mengaku pendapatan yang ia peroleh bisa untuk membantu keluarga.
Ia tak dapat merinci pencapaian yang telah ia dapat setelah lulus sekolah, namun bekal pendidikan selama di SMKN Jawa Tengah bisa menaikkan kesejahteraan keluarga.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Usulkan Aplikasi Pelayanan Publik Diintegrasikan Secara Nasional |
![]() |
---|
Profil Rohmat Marzuki, Anggota DPRD Jawa Tengah Yang Dilantik Jadi Wakil Menteri Kehutanan |
![]() |
---|
Polda Jateng Pastikan Pelayanan SKCK Optimal di Tengah Lonjakan Pemohon |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Jamin Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Jateng Tidak Naik |
![]() |
---|
Mudahkan Layanan Masyarakat, Ahmad Luthfi Luncurkan Modernisasi Pembayaran Bus Trans Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.