Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Virus Misterius Ditemukan di Dasar Palung Mariana, Tempat Terdalam di Bumi

Ilmuwan China mengklaim menemukan virus baru yang berada di dasar laut Palung Mariana, tempat terdalam di Bumi.

Kompas.com/Istimewa
Ilustrasi laut (Pexels) 

TRIBUNJATENG.COM - Ilmuwan China mengklaim menemukan virus baru yang berada di dasar laut Palung Mariana, tempat terdalam di Bumi.

Palung Mariana terdapat di Samudra Pasifik Utara bagian barat

Virus tersebut diberi nama vB_HmeY_H4907 dan diyakini sebagai virus terdalam yang ditemukan oleh para ilmuwan, demikian dilansir Live Science, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Seorang Wanita Gugat Google karena Maps Buat Suaminya Kesasar hingga Tewas Kecelakaan

Virus ini ditemukan pada kedalaman 8.839 meter di dalam Palung Mariana, yang merupakan titik terendah dari Samudera Pasifik.

Ilustrasi Palung Mariana, palung terdalam Bumi
Ilustrasi Palung Mariana, palung terdalam Bumi. Challenger Deep di Palung Mariana adalah titik terdalam di dunia. (DOERS via LIVE SCIENCE)

Para peneliti mempublikasikan temuan mereka pada 20 September 2023 di jurnal Microbiology Spectrum.

Lantas virus apa yang ditemukan oleh ilmuwan China tersebut?

Virus vB_HmeY_H4907

Virus vB_HmeY_H4907 adalah bakteriofag, sejenis makhluk hidup yang menginfeksi bakteri lain sebelum mengambil alih selnya untuk menghasilkan lebih banyak salinan dari dirinya sendiri.

“Sepengetahuan kami, ini adalah fag terisolasi terdalam yang diketahui di lautan global,” kata pemimpin penulis sekaligus ahli virologi kelautan di Ocean University of China, di Qingdao, Min Wang dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, salah satu penulis dalam penelitian tersebut, Yue Su mengatakan bahwa gen bakteriofag dapat bermanfaat bagi manusia.

"Mereka membantu melindungi manusia dari infeksi bakteri, terutama di era penggunaan antibiotik saat ini dan proliferasi bakteri resisten antibiotik," kata dia dikutip dari Daily Mail, Rabu (20/9/2023).

Su juga mengatakan penelitian saat ini menunjukkan, belum ada bukti bakteriofag seperti virus yang ditemukan di sedimen laut yang menginfeksi manusia dan kehidupan laut, karena inangnya adalah bakteri.

Oleh karena itu, tim dapat menyimpan strain baru di laboratorium laboratorium biasa pada suhu sekitar 4 derajat Celsius.

Cara kerja virus

Virus yang baru ditemukan ini telah menginfeksi bakteri di filum Halomonas dan melakukannya secara lisogenik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved