Berita Ekonomi
Harga Gula Turut Melambung Tembus Rp 16.000/kg, Pembeli Teriak: Ngopo Naik Terus?
Di tengah masih tingginya harga beras, harga gula pasir turut mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
Ia mengaku mendapat stok pada Jumkat kemarin dalam kondisi harganya yang sudah naik.
Sebelumnya, dia menambahkan, stok lama ia jual dengan harga Rp 15.000/kg. Ia pun kini terpaksa menjual Rp 16.000/kg per Jumat kemarin.
"Hari ini tadi (kemarin-Red) turun dari mobil sudah Rp 15.000/kg. Saya jualnya ya langsung Rp 16.000/kg, naik Rp 1.000 per hari ini *Jumat-Red)," jelasnya.
Senada diungkapkan pedagang lain di pasar tersebut, Arum. Ia kini menjual gula dengan harga Rp 15.500/kg. "Kalau pasokan aman. Harganya yang naik sejak beberapa hari ini," tuturnya.
Jadi atensi
Terpisah, gula pasir merupakan komoditas yang juga telah menjadi atensi Bulog selain beras dan minyak goreng. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng, Akhmad Kholisun sempat menyampaikan, gula pasir menjadi satu komoditas yang perlu menjadi perhatian.
"Gula pasir menjadi salah satu yang patut diwaspadai, karena harganya cenderung mulai naik. Tapi Bulog sudah menyiapkan stoknya, jadi insyaAllah aman," ucapnya, usai rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), baru-baru ini.
Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2023, Senin (11/9) lalu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti meminta sejumlah pihak terkait mewaspadai harga gula terus meningkat dalam 3 bulan terakhir.
Menurut dia, harga gula konsumsi pada Agustus 2023 masih di level Rp 14.651/kg, tetapi kini sudah mencapai Rp 14.748/kg, di mana tak ada disparitas yang signifikan, atau harga gula cenderung merata di semua wilayah di Indonesia.
"Yang perlu mulai kita waspadai adalah perkembangan harga gula pasir (gula konsumsi). Kalau kita lihat secara historis 3 bulan terakhir, ada tren kenaikan harga secara perlahan. Memang bertahap, tapi kami lihat tren terus meningkat, dan kecenderungan ini relatif merata di seluruh wilayah, tidak terjadi disparitas yang besar," terangnya.
"Kami akan terus monitor, juga harga dan pasar gula di pasar global. Meski belum ada pengumuman resmi, ada kemungkinan India membatasi ekspor gula mulai bulan depan. Ini perlu diwaspadai, karena India sumber kedua impor gula kita," tambahnya.
Amalia mengungkapkan, pada 2022 RI mengimpor gula sebanyak 2,4 juta ton dari Thailand, kemudian 1,6 juta ton dari India, dan sebanyak 1,3 juta ton dari Brasil. "Perlu diantisipasi, dan kami akan terus pantau perkembangan kebijakan harga gula global," ujarnya. (idy)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.