Berita Kudus
Pengalaman Mawar Dampingi Hartopo Selama Jadi Bupati Kudus: Baru Ketemu Saat Mau Tidur
Berstatus istri Bupati Kudus HM Hartopo sekaligus Ketua TP PKK menjadi pengalaman berkesan bagi Mawar Anggraeni.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Berstatus istri Bupati Kudus HM Hartopo sekaligus Ketua TP PKK menjadi pengalaman berkesan bagi Mawar Anggraeni.
Pengalaman suka maupun duka silih berganti selama menjadi pendamping pemimpin Kota Kretek.
Selama Hartopo menjadi bupati, dalam keseharian Mawar hampir jarang bertemu. Sebab Hartopo disibukkan dengan tumpukan pekerjaan sebagai pemimpin daerah.
Bisa dikatakan keduanya baru ketemu saat menjelang tidur. Saat pagi, bahkan keduanya tidak sempat bertemu karena langsung disibukkan dengan aktivitas. Tidak jarang Hartopo harus pulang pukul 12 malam.
“Kami satu pendopo, tapi beda ruangan. Jadi setiap hari disibukkan dengan aktivitas masing-masing,” kata Mawar.
Baca juga: Kenduren Massal Puncaki Peringatan Hari Jadi ke-474 Kabupaten Kudus, Hartopo Undur Diri
Baca juga: Bupati Kudus HM Hartopo Pamitan: Semua Program Sudah Tercapai Namun Belum Maksimal
Baca juga: Jelang Habis Masa Jabatan Bupati Kudus, HM Hartopo : Nanti Saya Kerja dan Dagang Lagi
Meski menjadi bupati, kata Mawar, tidak ada perubahan signifikan pada diri Hartopo. Dia tetap menjadi pemimpin rumah tangga yang baik sekaligus pemimpin daerah.
Di balik kesibukan dan peluh sang suami sebagai pemimpin tidak ada harapan lain kecuali rida dari Allah.
Meski dijejali dengan tumpukan kesibukan sebagai pemimpin, menurut Mawar, Hartopo selalu menyempatkan waktu luang untuk tetap bersama keluarga.
Bahkan acap kali saat dia harus dinas keluar sang istri pun diajak menemani.
“Makanya anak-anak tidak protes,” kata dia.
Sebagai seorang pemimpin, Hartopo juga senantiasa membimbing Mawar yang menjabat sebagai Ketua TP PKK.
Bagi Mawar, banyak bimbingan yang didapatkannya dari sosok suami di antaranya sikap yang harus dilakukan saat bertemu dengan masyarakat.
Diketahui Hartopo pertama menjabat sebagai wakil bupati mendampingi Tamzil dalam Pilkada Kudus yang berlangsung pada 27 Juni 2018.Pasangan menang dan dilantik pada 24 September 2018.
Seiring berjalannya waktu Tamzil tersandung masalah. Dia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat 26 Juli 2019. Lembaga antirasuah tersebut menangkap Tamzil karena terlibat dalam kasus jual beli jabatan di lingkup Pemerintah Kabupaten Kudus.
Setelah Tamzil ditangkap KPK, kontan Hartopo menjadi pelaksana tugas atau Plt Bupati Kudus. Sampai pada akhirnya Jumat 9 April 2021 Hartopo dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bupati definitif sampai sisa masa jabatan berakhir pada 23 September 2023.
Jika dihitung, Hartopo menjadi Bupati Kudus hanya 2 tahun 5 bulan.
UMK Undang Konten Kreator: Upaya Kenalkan Wisata dan Budaya Kudus Melalui Media Sosial |
![]() |
---|
1 Sumur Tak Cukup, Juwanto Harap Sumur Bor TMMD Optimalkan Pasokan Air Bersih Warga Kudus |
![]() |
---|
Masih Kosong, Kapan 5 Pejabat Setara Kepala Dinas di Kudus Mulai Terisi? |
![]() |
---|
Kabar Baik, Pemkab Kudus Hapus Denda PBB-P2 dan Diskon 15 Persen Retribusi Pasar |
![]() |
---|
Olahraga dan Edukasi Berpadu di Kudus: Turnamen Basket Kemerdekaan Jadi Panggung Pencegahan Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.