Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Hanif Dhakiri: PKB Ibarat Perempuan Cantik, Mandiri, Sholehah

Menurut Wakil Ketua Umum DPP PKB Muhammad Hanif Dhakiri bahwa PKB adalah partai yang diibaratkan perempuan cantik, mandiri dan sholehah.

|
Editor: m nur huda
ist
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Hanif Dhakiri 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Menurut Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Hanif Dhakiri bahwa PKB adalah partai yang diibaratkan perempuan cantik, mandiri dan sholehah.

Karena itu pula, NasDem dan PKS mau menerima PKB yang mengusung Ketua Umum Gus Muhaimin di Pilpres 2024.

Simak lanjutan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Hanif Dhakiri:

Kalau saya boleh tahu di dalam poltik ada take and give. Apakah itu unsur yang menyatukan PKB dan NasDem di dalam mencalonkan Pak Muhaimin Iskandar?

Itu lebih merupakan konsekuensi berikut yang pasti nanti akan diobrolin. Kalau bertemunya ini nggak mikirin itu. Bahasa sederhananya PKB itu perempuan cantik, dewasa, mandiri. Yang dalam hukum agama Islam kira-kira boleh dibilang sudah wajib nikah.

Nikah itu kan sebenarnya sunnah. Tapi karena PKB yang cantik, mandiri, sholehah jadi wajib. Kalau tidak segera bisa terjerus dalam hal-hal yang tidak benar.

Karena sudah wajib menikah, maka berikhtiar lah kita mencari pasangan toh. Pertemulah berbagai pihak, ada yang cuma mau pacaran nggaj nyambung. Ada yang cuma mau berteman kan nggak nyambung.

Kemudian ketemu NasDem dan Pak Anies ternyata punya keperluan yang sama. Mereka juga pengin nikah. Segala keperluannya nyambung. Yasudah bungkus. Nikah secara sirih dengan deklarasi.

Nanti nikah KUAnya pada saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Apakah dalam waktu dekat pasangan AMIN akan segera bergerak maju seperti Ganjar membentuk tim pemenangan?

Pastinya kita ini kan lebih clear sebenarnya, koalisinya sudah jelas. Capres dan cawapres sudah jelas. Timnya sudah punya nama Tim Nasional Pemenangan Anies Muhaimin kita singkat Timnas Amin.

Kan sudah ada tuh, artinya struktur dan orangnya yang belum dan ini masih berproses. Kita lagi merancam strukturnya kita sedang mengidentifikasi personelnya.

Tapi secara umum kita akan melibatkan semua komponen yang ada di dalam masyarakat dari sisi sektor, misalnya demokrasi dari sisi generasi milenial dan gen z. Kemudian kita perlu representasi dari organisasi sosial kemasyarakatan.

Banyak orang berpendapat Pak Jokowi masih mempunyai efek elektoral yang besar sedangkan beliau sama sekali tidak pernah mengendorse pasangan AMIN. Apakah ini berpengaruh?

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved