Siswa Bacok Guru di Demak
Polda Jateng Terjunkan Tim Psikologi Dampak Aksi Siswa Bacok Guru di Demak
Tim Psikolog Polda Jateng akan melakukan beberapa langkah untuk upaya menyembuhkan trauma yang terjadi atas insiden siswa bacok guru di Demak tersebut
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jateng menerjunkan tim psikologi untuk melakukan trauma healing terhadap para saksi terdampak aksi siswa bacok guru di MA Yasua Kabupaten Demak.
Kepala Bagian Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jateng AKBP Novian Susilo mengatakan, total ada 10 tenaga Psikolog Polda Jateng yang diterjunkan ke Demak.
"Iya kami ke lokasi hari ini," katanya, Rabu (27/9/2023).
Menurutnya, tim Psikolog Polda Jateng akan melakukan beberapa langkah untuk upaya menyembuhkan trauma yang terjadi atas insiden siswa bacok guru di Demak tersebut.
Langkah awal yang dilakukan dengan menemui kepala sekolah MA Yasua untuk melakukan mapping dan profiling.
Baca juga: Inilah Sosok MAR Siswa Pembacok Guru di Demak, Tulang Punggung Keluarga Jual Nasi Goreng Tiap Malam
Baca juga: Kalimat Terakhir Siswa Kepada Guru Sebelum Peristiwa Pembacokan di Kelas yang Gegerkan Demak
Baca juga: Organisasi Guru Kecam Siswa Pembacok Guru MA Yasua Demak: Bukan masalah anak-anak
Baca juga: Inilah Fakta Alasan Siswa Bacok Gurunya di Demak, Polisi: Sakit Hati Karena Tak Boleh Ikut PTS
Selepas itu, tim baru melakukan langkah-langkah teknis, terkait seberapa berat dampak yang terjadi, mana yang berat, sedang ataupun ringan.
“Nanti dari kepala sekolah maupun dari lingkungan bagaimana, kita bagi tugas tim kami," paparnya.
Ia melanjutkan, teknis trauma healing berupa ice breaking setelah itu baru mengklasifikasi mana yang perlu penanganan serius, mana yang ringan, mana yang edukasi dan mana yang penguatan.
Artinya setelah kejadian tersebut tentu ada masing-masing kondisi yang berbeda dari tiap saksi.
"Itu yang akan kami menentukan langkahnya nanti melihat di lapangannya,” ucapnya.
Begitupun dengan tersangka pembacokan terhadap guru remaja laki-laki berinisial MAR (17) yang kini berstatus anak berkonflik dengan hukum, pendampingan kepadanya tetap akan dilakukan.
Namun, pendampingan akan dilakukan menunggu proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) selesai dilakukan oleh penyidik.
“Kami backup komprehensif tindak pidana yang terjadi. Membantu penanganan secara komprehensif terhadap lingkungan terdampak,” tuturnya.

Sebelumnya, seorang guru bernama Ali Fatkhur Rokhman guru olahraga sekaligus kesiswaan dibacok muridnya di salah satu ruang kelas ketika berlangsung ujian tengah semester, Senin (25/9/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Alasan tersangka membacok lantaran tidak diperbolehkan masuk kelas akibat belum mengumpulkan tugas.
Tersangka sakit hati lalu pulang ke rumah untuk ambil sabit.
Ia kemudian kembali lagi ke sekolah menaiki sepeda motor lalu mencari korban.
Tersangka mendatangi korban di kelas lalu menghampiri korban yang yang saat itu sedang duduk menghadap ke para siswa
Korban diserang dengan sabit oleh tersangka sebanyak dua kali sabetan mengenai leher dan satu lengan kiri.
Selepas membacok, tersangka membuang sabitnya di halaman sekolah lalu kabur hingga akhirnya diringkus polisi di sebuah rumah kosong di daerah Kabupaten Grobogan pada malam harinya.
Untuk korban yang sempat dilarikan ke RSUP dr Kariadi Semarang kondisinya terus membaik. (iwn)
Antisipasi Kenalan Pelajar, Kemenag Demak Lakukan Pantuan Rutin Madrasah |
![]() |
---|
Kemenag Demak Hargai Keputusan PN Kasus Siswa Bacok Guru |
![]() |
---|
Keluarga Siswa Bacok Guru di Demak, Langsung Lemas Saat Dengar Vonis Hakim Penjara 2,5 Tahun |
![]() |
---|
BREAKINGNEWS Siswa Bacok Guru di Demak Divonis Penjara 2 Tahun 6 Bulan di LPKA Kutoarjo Purworejo |
![]() |
---|
Dinsos Fokus Trauma Healing Kasus Siswa Bacok Guru di Kebonagung Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.