Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswa Bacok Guru di Demak

Kalimat Terakhir Siswa Kepada Guru Sebelum Peristiwa Pembacokan di Kelas yang Gegerkan Demak

MAR seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Kebonagung Demak sempat mengucapkan kalimat terakhir sebelum membacok gurunya AFR.

Editor: rival al manaf
Kolase Tribun Jateng/Instagram: @demakharini
Pengakuan R Siswa Pembacok Guru MA Yasua Demak: Aku Tidak Diberikan Kesempatan Lagi Buat Sekolah 

TRIBUNJATENG.COM - MAR seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Kebonagung Demak sempat mengucapkan kalimat terakhir sebelum membacok gurunya AFR.

Kalimat itu diucapkan kepada gurunya tepat sebelum ia mengeluarkan sabit dari belakang pinggangnya dan mengayunkannya ke leher sang guru di dalam kelas.

Peristiwa tersebut berawal saat AFR mengawasi ujian Penilaian Tengah Semester (PTS) dan membagikan soal ulangan di kelas XII IPS.

Baca juga: Inilah Fakta Alasan Siswa Bacok Gurunya di Demak, Polisi: Sakit Hati Karena Tak Boleh Ikut PTS

Baca juga: Ribuan Siswa SMAN 1 Bangsri Selawat Bareng Habib Muhsin

Baca juga: Sisi Lain Siswa Pembacok Guru MA Yasua Demak: Pagi Sekolah, Malam Jualan Nasi Goreng

Lalu tiba-tiba MAR masuk ke ruangan kelas XII IPS pada pukul 09.30 WIB atau saat jam pelajaran ke-3.

Setelah mengucapkan salam, pelaku mengeluarkan sabit dari belakang pingggangnya dan mengarahkannya ke arah korban.

"Sabit mengenai bagian leher korban sebelah kanan dan lengan sebelah kiri," ungkap Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya, Senin.

Usai melukai sang guru, pelaku MAR berlari keluar kelas dan melempar sabit ke arah lapangan.

Lalu ia kabur meninggalkan sekolah dengan motor.

"Pelaku masih melarikan diri. Ini masih kita kejar," ujar Purbaya.

Diduga pelaku dendam pada korban

Polisi menduga korban melukai sang guru karena menyimpan dendam.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu menyebut korban bernama AFR merupakan guru olahraga sekaligus wakil kesiswaan.

Menurutnya korban kerap mengurus siswa bermasalah.

Sedangkan MAR kerap bolos sekolah.

"Motifnya itu, dia sebagai guru olahraga dan kesiswaan. Yang bersangkutan diduga ada unsur dendam. Karena guru kesiswaan yang banyak mengurusi siswa bermasalah," kata Satake melalui sambungan telepon.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved