Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Para Finalis Miss Universe Masih Trauma Pelecehan yang Dialami, Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Kasus pelecehan seksual yang menimpa para finalis Miss Universe Indonesia 2023 masih terus berlanjut

Editor: muslimah
Instagram @missuniverse_id
Acara grand final ajang Miss Universe Indonesia 2023 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Kamis (3/8/2023).  

TRIBUNJATENG.COM - Kasus pelecehan seksual yang menimpa para finalis Miss Universe Indonesia 2023 masih terus berlanjut.

Tersangka akan segera ditetapkan.

Demikian dikatakan pihak Polda Metro Jaya.

"Ya mungkin dalam waktu yang nggak terlalu lama, kita tetapkan beberapa tersangka untuk (kasus pelecehan) Miss Universe," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).

Tersangka menurutnya kemungkinan lebih dari satu orang.

Baca juga: Berbagai Skandal Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2023, Ini Deretan Fakta yang Terungkap

Baca juga: Jerit Warga Karimunjawa Terdampak Tambak Udang: Hancur Pulau Kami Pak, di Mana Kalian?

Hengki mengatakan, penyidik akan memeriksa sejumlah saksi pada pekan depan.

Nantinya, lanjut Hengki, keterangan para saksi akan dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan digital forensik.

"Kita jadwalkan minggu depan panggil beberapa saksi, dan kita akan padukan dengan hasil digital forensik," kata dia.

Kronologi: Puluhan Finalis Diminta Tanpa  Busana 

Sejumlah finalis Miss Universe Indonesia 2023 diwakili kuasa hukumnya melaporkan dugaan pelecehan seksual yang mereka alami ke Polda Metro Jaya pada Senin (7/8/2023) lalu.

Dugaan pelecehan tersebut berupa para finalis diminta tampil tanpa busana saat menjalani sesi body checking di ballroom salah satu hotel di Jakarta, pada 1 Agustus 2023 atau dua hari sebelum grand final Miss Universe Indonesia.

Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini mengatakan, terdapat 30 finalis yang menjalani sesi body checking.

"Karena kan lumayan panjang pada proses dilakukan body checking, itu 30 orang loh. Itu bukan hal yang sifatnya parsial. Kalau oknum, paling cuma tiga, empat orang dilakukan. Tetapi ini dilakukan keseluruhan, masif," kata Mellisa kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).

Oleh karena itu, Mellisa yang mewakili para korban meminta pertanggungjawaban dari pihak penyelenggara Miss Universe Indonesia 2023.

"Makanya kami tadi sudah sampaikan lebih jauh, apakah di dalam SOP di dalam perusahaan itu selama proses perhelatan Miss Universe sudah dilakukan benar atau belum. Mereka kompeten nggak? Benar nggak sudah punya lisensi dan lain lain? Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan," ujar dia.

Dijelaskannya, tidak ada fotografer dalam sesi body checking tersebut.

Foto-foto tanpa busana finalis Miss Universe Indonesia 2023 dipotret menggunakan handphone (HP) oleh pelaksana CEO Miss Universe Indonesia.

"Diambilnya pakai handphone oleh pelaksana CEO Miss Universe Indonesia. Dia yang menyuruh, dia yang memotret, dia yang memeriksa gitu ya," ujarnya.

Hingga kini Mellisa masih mempertanyakan motif panitia mengadakan sesi body checking dengan menyuruh finalis tampil tanpa busana.

"Kan ada yang cuma pakai underwear di bawah gitu, bahkan untuk sekedar pake nipple pad aja gaboleh. Apa sih sebenernya motifnya? Sementara mereka juga sudah paham di Indonesia ini, di dalam perjanjian harus sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku di Indonesia," ucap Mellisa.

Mellisa mengatakan sesi body checking tersebut dilakukan secara sembrono dan telah melanggar hak privasi para finalis karena dilakukan di di sebuah ballroom.

Di beberapa sudut ballroom itu, sambung Mellisa, terdapat CCTV yang dapat merekam kejadian saat para finalis difoto tanpa busana.

Ia pun khawatir rekaman kamera CCTV tersebar luas.

Berdasarkan pengakuan beberapa finalis, Mellisa menyebut ballroom dalam kondisi terbuka dan hanya disekat menggunakan peralatan seadanya.

Orang-orang baik pria maupun wanita yang berada di luar ballroom pun dapat melihat para finalis ketika sesi body checking.

"Teman-teman sampaikan ke saya, ketika dilakukan itu tidak hanya mereka sendiri. Kadang ada yang digabung dengan kontestan yang lain, kadang pada waktu mereka dilakukan pemeriksaan, lalu lalang orang di luar masih kelihatan. Orang di dalam juga bisa keluar masuk semaunya," tutur Mellisa.

"Dan hanya disekat seada-adanya, disekat dengan banner, disekat dengan gantungan baju," tambahnya.

Pasrah Karena Khawatir Nilai, Coba Tutupi Dibentak

Menurut Mellisa, beberapa kontestan sebenarnya sempat bertanya-tanya tujuan dari body checking yang mengharuskan mereka tampil tanpa busana.

Hanya saja, para korban tidak dapat berbuat apa-apa karena takut mempengaruhi nilai mereka di ajang Miss Universe Indonesia.

Selain itu, tim penilai berdalih bahwa para finalis bakal mendapatkan pengalaman yang lebih parah ketika mengikuti ajang internasional.

"Seolah-olah ini adalah hal yang harus dilakukan, karena ada bahasa, 'di internasional kalian akan lebih parah lagi, kalian akan ditelanjangi di depan banyak orang'. Sehingga hal-hal ini ada relasi kuasa di antara panitia yang melaksanakan dengan para kontestan," ungkap Mellisa.

Salah satu finalis Miss Universe Indonesia, Priscilla Jelita, membeberkan kronologi dirinya menjadi korban pelecehan ketika mengikuti kontes kecantikan ini.

Jelita, sapaannya, mengaku menjadi salah satu peserta pertama yang mengikuti proses body checking.

"Saya adalah salah satu finalis yang awal-awal melakukan body checking. Jadi saya hanya sendiri melakukan body checking-nya," kata Jelita saat jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023) malam.

Mulanya, Jelita hanya diminta untuk melakukan fitting gaun. Namun saat itu Jelita malah disuruh membuka pakaian hingga tampil setengah telanjang.

"Nah, saat saya masuk tiba-tiba disuruh untuk membuka semua underwear saya, kecuali underwear bagian bawah saya," ujar dia.

Jelita pun refleks menutupi bagian dadanya menggunakan tangan. Akan tetapi, ia malah dibentak oleh fotografer.

Jelita disebut sang fotografer tidak bangga dengan lekuk tubuhnya sendiri.

"Di sana saya langsung menutup bagian buah dada saya. Lalu saya dibentak dan dimarahi," ungkap Jelita.

"Saya disebut tidak bangga dengan tubuh saya sendiri, 'gimana kalau nanti dikirim ke kompetisi internasional, pasti dilihat telanjang'," imbuh Jelita menirukan perkataan fotografer.

Jelita mulai merasa tertekan. Namun ia mengaku tidak dapat berbuat apa-apa lantaran takut mempengaruhi penilaian di ajang tersebut.

"Lalu saya disuruh angkat kaki saya satu ke kursi untuk dilihat kaki saya bagaimana, bagian bawah privat saya gimana, saya disuruh muter badan, di situ saya terganggu," ucap dia.

Ia mengaku trauma seusai peristiwa pelecehan seksual yang dialami. Hingga kini ia masih belum bisa melupakan kejadian itu.

"Saya masih overthinking dan susah tidur karena mental saya masih kepikiran. Kasarnya body shaming, karena menilai bagaimana kulit saya, saya juga dipertontonkan saat ramai orang," pungkas Jelita. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Pelecehan Miss Universe Indonesia: Lebih Satu Orang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved