Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sejarah Terbentuknya Pasukan Cakrabirawa hingga Akhirnya Dibubarkan

Sejarah terbentuknya Cakrabirawa.Satuan atau Resimen Cakrabirawa dibentuk pada 6 Juni 1962.Pembentukan Resimen Cakrabirawa itu ditetapkan melalui

|
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
Istimewa
Sejarah Terbentuknya Pasukan Cakrabirawa hingga Akhirnya Dibubarkan 

Tepatnya pada 23 Maret 1966 terbit Keputusan bersama keempar Menteri Panglima Angkatan (Darat, Laut, Udara dan Polisi) No 6/3/1966 yang memutuskan menyerahkan tugas menjamin keselamatan presiden dan keluarganya dari Cakrabirawa ke Polisi Militer.

Pada 28 Maret 1966, dilakukan serah trima tugas untuk menjami keselamatan pribadi/Presiden/Panglima Tertinggi ABRI beserta keluaranya dari Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa ke Brigjen Sudirgo, Direktur Polisi Militer.

Pasca penyerahan itu, Cakrabirawa dibubarkan dan anggotanya dikembalikan ke masing-masing angkatannya.

Selanjutnya tugas penjagaan Istana Presiden baik yang ada di Jakarta maupun di Bogor dan Cipanas digantikan oleh Satgas Pomad (Polisi Militer Angkatan darat) yang dipimpin oleh Kolonel CPM Norman Sasono.

Hanya anggota DKP (Detasemen Kawal Pribadi) yang terdiri dari personel Kepolisian yang masih dipercaya mengawal Bung Karno dan keluarganya.

Sosok Ishak

Beginilah sosok Ishak Bahar, saksi hidup peristiwa mengerikan dari gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI.

Mantan prajurit Cakrabirawa, Ishak Bahar melihat secara langsung dengan mata telanjang jasad para jenderal.

Ishak Bahar melihat jasad para jendral diturunkan dari truk ketika berada di Lubang Buaya.

Pengakuan Ishak Bahar Eks Cakrabirawa G30S PKI yang melihat jasad para jenderal dengan mata telanjang di lubang buaya.
Pengakuan Ishak Bahar Eks Cakrabirawa G30S PKI yang melihat jasad para jenderal dengan mata telanjang di lubang buaya. (Kolase Foto Kompas.com-M Iqbal Fahmi/Dok.Istimewa)

Tak hanya itu, Ishak Bahar juga melihat langsung Sukitman, perwira polisi yang lolos dalam peristiwa G30S PKI.

Meski mengetahui peristiwa tersebut, Ishak Bahar tak mengetahui misi menghabisi sejumlah jenderal TNI AD itu.

Ketika itu, dia hanya mendapatkan perintah untuk mengawal Letkol Untung.

Apa tujuannya saat itu, Ishak Bahar pun tak mengetahuinya.

Ia baru mengetahui jika tujuannya ke Lubang Buaya, disanalah ia menyaksikan para Cakrabirawa membawa beberapa jasad jendral.

Cerita menurut kesaksian Ishak Bahar, seorang Sersan Mayor dari Batalion Cakrabirawa, pada 30 September 1965 sekitar pukul 18.00, ia tidak ditugaskan untuk menjemput para perwira TNI AD.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved