Berita Pekalongan
Anak Natalia Korban Pengeroyokan di Ponpes, Enam Bulan Tak Ada Perkembangan dari Polsek Wonopringgo
Seorang ibu bernama Natalia warga Desa Podosari, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah melaporkan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
Sesampainya di rumah, anaknya ini ditanyain sama kakaknya. Kenapa pulang dengan keadaan seperti itu.
Kemudian, kakaknya bilang ke neneknya yang saat itu masih jaga warung.
"Kakaknya itu kaget melihat adik pulang dengan keadaan seperti itu. Akhirnya, minta tolong neneknya untuk mengambilkan obat merah. Nah habis itu anaknya cerita semuanya ke nenek dan kakaknya," tambahnya.
Pada saat anaknya kabur dari ponpes itu, orangtuanya masih dalam perjalanan ke ponpes untuk tengok ke sana, karena akan libur lebaran.
Akan tetapi, pas dalam perjalanan ternyata anaknya kabur dari pondok dengan keadaan muka lebam dan kepala digunduli.
"Saya dapat telpon dari orang rumah, langsung balik ke rumah. Sampai di rumah, langsung dibawa ke RSUD Kajen untuk dilakukan visum. Setelah visum, keesokan harinya saya membuat laporan ke Polsek Wonopringgo."
"Info dari anak saya, anak saya dikeroyok sama 9 orang di pondok," ucapnya.
Ia melaporkan kejadian ini sejak bulan April 2023 di Polsek Wonopringgo, namun sampai bulan Juli tidak ada perkembangan dari Polsek.
Sehingga, melimpahkan perkara tersebut ke Polres Pekalongan pada bulan Juli 2023. Hingga Oktober ini juga belum ada perkembangan dan kepastian kasus pengeroyokan terhadap anaknya.
"Ketika saya tidak menghubungi, atau tanya perkembangan kasus ini kepada anggota Polres yang menangani kasus ini, tidak diberitahukan perkembangan kasus tersebut," ucapnya.
Natalia mengungkapkan, beberapa hari ini mendapatkan video dan berita di grup handphonenya adanya kekerasan terhadap anak di pondok pesantren ataupun di sekolah.
Ia melihat video tersebut rasanya tidak kejam. Mungkin dari video yang diterima, seperti itu anaknya di pukuli, dengan keadaan lampu dimatikan.
"Makannya saya langsung wa ke polisi yang menangani kasus tersebut. Terus saya di kabari bahwa terlapor akan dimintai keterangan dan polisi hendak mempertemukan saya dengan terlapor untuk mediasi."
"Tapi, saya menolak untuk datang ke polres mediasi. Lantaran, saya masih diharuskan bolak-balik untuk kemoterapi. Hari Selasa saja, saya harus kemoterapi kembali," ungkapnya.
56 Pejabat Pemkot Pekalongan Dilantik, Puing Bangunan Pasca Demo Rusuh Jadi Saksi |
![]() |
---|
Kampung Wajar 13 Tahun Jadi Terobosan Pemerataan PAUD di Pekalongan |
![]() |
---|
Wali Kota Pekalongan Aaf : PMI Garda Terdepan di Saat Bencana |
![]() |
---|
Cegah Banjir, Pemkot Pekalongan Gelar Padat Karya Bersihkan Enceng Gondok |
![]() |
---|
MAPSI SD 2025 Jadi Ajang Asah Bakat Islami Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.