Berita Semarang
Napak Tilas Jejak Ashin Jinarakkhita di Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti Semarang
Setidaknya 750 orang penganut agama buddha tumpah ruah di lokasi tersebut terdiri dari bhikkhu-samanera, pandita Buddhayana se-Jawa Tengah dan lainnya
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Namun agama Buddha yang disemai Ashin Jinarakkhita adalah Agama Buddha Indonesia.
Artinya, Ashin Jinarakkhita membawa benih dari berbagai negeri pemeluk Buddha lantas ditanam ke tanah air dan tumbuh menjadi bakal pohon baru dari tanah Indonesia sendiri.
Ia mengibaratkan, dalam ilmu pertanian mutu antara pohon hasil cangkokan dan pohon hasil penyemaian benih atau bibit berbeda.
Tentu akarnya lebih kuat, usia pohon bertahan lama, dan buahnya tahan berbagai hama pengganggu.
"Itulah makna dari kegiatan napak tilas kali ini. Dan yang lebih penting lagi, Ashin Jinarakkhita Mahasthavira menabur benih Dharma di Nusantara diawali
dari titik mula di Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti, Bukit Kassapa, Semarang," cetusnya.
Menurutnya, bukit Kassapadianggap sakral oleh setiap pemeluk Buddha di tanah air.
Sebab di tahun 1959, Ashin Jinarakkhita mengundang 14 bhikkhu dari luar negeri untuk menetapkan Sima atau tempat khusus untuk melahirkan bhikkhu baru.
Bahkan setahun sebelumnya, saat peresmian wihara, Bhikkhu Narada Mahathera dari Srilanka yang merupakan bhikkhu Theravada pertama yang hadir di Indonesia (tahun 1934) sesudah ratusan tahun rubuhnya Wilwatikta menyatakan,
“NilaiSpriritualitas Wihara 2500 Buddha Jayanti, setara dengan Candi Borobudur."
"Bagi umat Buddha di Indonesia, Bukit Kassapa sama kedudukannya seperti Sendangsono bagi UmatKatolik atau seperti Masjid Demak bagi saudara umat Islam di Jawa," imbuhnya.
Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha, KanwilKemenag Jateng, Karbono mengatakan, para Rama Pandita yang hadir napak tilas meskipun dengan medan berat dan cuaca panas ini sungguh memiliki hati yang luhur lantaran memiliki tekadnguri-uri tinggalan pendahulunya, Ashin Jinarakkhita Mahashtavira.
Oleh karena itu, kiprah dan sumbangsih umat Buddha untuk negara bangsa sungguh sangat dinantikan.
Misalnya seperti memajukan pendidikan, kesehatan, sektor ekonomi kerakyatan, hingga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Yang mana saudara kita umat beragama lain, seperti Islam dan Kristen-Katolik telah lebih dulu memberikan sumbangsih terbaiknya untuk negara bangsa," ujarnya.
Ketua Panitia Kegiatan Napak Tilas Nyanaviro Suwardi mengungkapkan, rasa terima kasih terhadap masyarakat dan relawan dari lintas agama atas kontribusinya dalam agenda tersebut.
HUT BAF ke-28, Bagikan Paket Bahan Pangan Bergizi Melalui BAF Nutri-Kids |
![]() |
---|
Bajai Merah Mengaspal di Kota Semarang, Albert Coba Peruntungan Jadi Sopir |
![]() |
---|
Pasar Johar Semarang: Dari Pohon Johar hingga Ikon Arsitektur Tropis Modern |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini, Minggu 21 September 2025: Sejumlah Kecamatan Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.