UKSW Salatiga
Mahasiswa Doktor Studi Pembangunan dan Dosen FId UKSW Paparkan Makalah di ICOC Sydney
Presentasi di forum internasional pasti menjadi hal yang diinginkan oleh semua akademisi. Mereka sangat mengapresiasi, katanya penelitian saya menarik
TRIBUNJATENG.COM - Empat mahasiswa Program Studi Doktor Studi Pembangunan (DSP) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) beserta seorang dosen, berkesempatan tampil di forum Indonesia Council Open Conference (ICOC), Senin hingga Rabu (25-27/09/2023) di Universitas Sydney, Australia. Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 pembicara yang terbagi dalam 91 sesi.
Dalam kegiatan yang tahun ini diselenggarakan oleh The Sydney Southeast Asia Centre University of Sydney dan Humanitarian and Development Studies, Western Sydney University ini, Mahasiswa DSP dan Dosen FId menyajikan makalah mereka.
Di bawah tajuk, “Women, Peace and Inequality”, Norlina Rambu Jola Kalunga menyampaikan makalah berjudul, “Gender Discrimination and the Social Stratification of Sumba Women”, sedangkan Usfiyatul Marfu’ah, mengangkat “Women’s Marginalisation Within Islamic Philanthropic Institutions in Indonesia”.
Lainnya, Aveanty Miagina Sumtaki memaparkan makalah berjudul “Women Entrepreneurs in the Tourism Sector in the Peripheral Area of North Halmahera'', dan Yuliana T.B. Tacoh mengangkat “The Contribution of the Women’s School to Peace Building in Poso”.

Sementara itu, Dosen FId Rebecca Meckelburg, Ph.D., menyampaikan makalah berjudul, “Capitalism, Class Politics and Rural Change in Post-New Order Indonesia.
“Presentasi di forum internasional pasti menjadi hal yang diinginkan oleh semua akademisi. Mereka sangat mengapresiasi, katanya penelitian saya menarik. Mereka sangat antusias untuk diajak diskusi lebih lanjut lagi tentang topik penelitian ini”, jelas Usfi, sapaan Usfiyatul Marfu’ah, saat dihubungi Jumat (29/09/2023).
Lewat ICOC, Usfiyatul Marfu’ah Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang itu, tidak hanya terhubung dengan pakar-pakar di masalah yang sedang didalaminya saat ini. “Saya dapat banyak jaringan secara akademik selama ICOC ini. Semoga jaringan ini bisa berlanjut untuk karir akademik saya”, lanjutnya.
Bagi Yuliana T.B. Tacoh sendiri, sejumlah tanggapan, baik berupa masukan dan pertanyaan, yang disampaikan peserta di ICOC, bisa melengkapi penulisan makalahnya. “ICOC menjadi pengalaman dalam dunia akademik secara internasional paling menarik. Selian itu, saya juga mendapatkan banyak pengalaman baru”, kenangnya. Salam Satu Hati UKSW! (*)
UKSW, Kampus Pertama Jadi Tuan Rumah dalam Program Dialog Budaya dan Nusantara Academic |
![]() |
---|
Edukasi Gizi dan Pola Hidup Sehat: FIK UKSW Gandeng TK/KB Kristen 1 Satya Wacana |
![]() |
---|
ISFEST 2025 UKSW Gelar Seminar Berskala Internasional, Merespons Tantangan Global |
![]() |
---|
Kulik Narasi Berdampak Bersama Ida Bagus Ngurah Parthayana dan Gerald Vincent di PURE 2025 FTI UKSW |
![]() |
---|
UKSW dan Mitra Wujudkan Edukasi Flora Lokal Digital di Desa Wisata Menari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.