Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Curhatan Juni Pedagang Buah di Sragen, Ditarik Iuran PSN Rp 150 Ribu, Ngakunya Pegawai Dinas

Ada dua wanita berpakaian batik meminta dana kepada pedagang di Sragen dengan alasan untuk iuran program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Editor: deni setiawan
TRIBUN SOLO/SEPTIANA AYU LESTARI
Kuitansi tanda bukti pembayaran program PSN yang diterima pedagang di Sragen, dari orang yang mengaku pegawai Dinas Kesehatan, Kamis (5/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Curhatan pedagang kios di Kabupaten Sragen yang dipalak orang yang mengaku sebagai pegawai Dinas Kesehatan menjadi viral di media sosial.

Ini bukan kali pertama dialami sebagian pedagang, namun sudah berkali-kali.

Ada dua wanita berpakaian batik meminta dana kepada pedagang dengan alasan untuk iuran program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Adapun besaran dana yang ditarik mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 150 ribu.

Apakah benar kedua wanita itu adalah pegawai DKK Sragen?

Baca juga: Pelaku Perundungan Siswi SMP Sragen Dinyatakan Sudah Drop Out: Mohon maaf, dari keluarga broken home

Baca juga: Digitalisasi Perencanaan Pembangunan Desa, Camat Gesi Sragen Luncurkan Aplikasi Gitar Bangsa

Para pedagang atau pemilik kios di Kabupaten Sragen kini sedang resah.

Pasalnya, ada orang yang mengaku pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen yang meminta sejumlah uang.

Hal tersebut ramai diperbincangkan, seusai keluhan para pedagang diunggah oleh akun Instagram jelajah.sragen.

Dalam postingan tersebut, terdapat beberapa foto tangkapan layar dari grup chat komunitas kuliner di Kabupaten Sragen.

Dimana, dalam foto tersebut juga terdapat bukti pembayaran atau kuitansi bertuliskan jumlah uang yang dibayarkan sebanyak Rp 150.000.

Keterangan dari kuitansi tersebut adalah untuk keperluan kesehatan lingkungan.

Dalam kuitansi tersebut juga terdapat stempel berbentuk lingkaran dan lonjong bertuliskan 'PSN Pemberantasan Sarang Nyamuk'.

Berdasarkan keterangan dari foto kuitansi yang dikirim ke grup chat tersebut, dituliskan yang meminta uang adalah orang yang mengaku dari DKK Sragen.

 Pada unggahan tersebut, juga disertakan keterangan sebagai berikut :

Info dari Grup Komunitas Kuliner Sragen (KKS).

Beberapa toko/resto wilayah Sragen diduga menjadi korban penipuan/pungli oknum yang mengaku dari Dinkes.

Ciri-ciri pelaku:

2 orang Ibu-ibu/Mbak-mbak memakai baju batik.

Baca juga: Sekolah Blak-blakan Ceritakan Duduk Perkara Perundungan Siswi SMP Sragen

Baca juga: Inilah Sosok Yulia Arum, Gadis Sragen Penyuka Offroad Sejak Usia 10 Tahun, Mudah Libas Track Ekstrem

Seorang korban, pemilik Juni House Buah, Juni Karyani (32) misalnya.

Juni menceritakan hal tersebut dialaminya pada Rabu (4/10/2023).

Dimana, pada saat kejadian dia tidak berada di kios dan tokonya dijaga oleh karyawannya.

Ternyata, setelah dia menanyakan kepada karyawannya, oknum tersebut baru saja keluar dari kios miliknya.

"Kemarin dari grup KKS, saya share ke grup toko, terus sama karyawan bilang, orangnya baru saja keluar dari toko," katanya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (5/10/2023).

"Jadi memang baru banget, Rabu (4/10/2023), setelah ini viral," tambahnya.

DIa menerangkan, orang yang mendatangi kiosnya itu ada 2 orang, berpenampilan layaknya pegawai negeri sipil (PNS) dengan memakai batik.

Sebelumnya, Juni pernah mengalami hal yang sama.

Dia dimintai uang orang tidak dikenal, dengan alasan biaya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Juni diminta berlangganan Rp 20.000 per bulan.

Namun, pada satu waktu, belum bulan genap satu bulan, kiosnya kembali didatangi orang yang sama, dan meminta uang berlangganan Rp 20.000.

Baca juga: Penampakan Jembatan Ganefo Sragen Terkini, Ditargetkan Rampung Desember 2023

Baca juga: Bak Film Drama Kriminal, Mantan Suami Istri Asal Sragen Ini CLBK untuk Curi Motor

Beberapa saat kemudian, datanglah Ibu-ibu tersebut dan meminta uang Rp 150.000 dengan alasan untuk membayar biaya langganan selama satu tahun.

"Dia pakai nametag dari Dinas Kesehatan, sempat ditanya kok mahal banget Rp 150.000, biasanya Rp 20.000, katanya sekalian setahun bayarnya," jelasnya.

"Ya percaya saja, akhirnya dikasih," tambahnya.

Terpisah, Ketua KKS, Suryanto mengatakan, korban dari aksi penipuan tersebut lebih dari satu orang.

Dia menyebut, ada 3 kios yang menjadi korban aksi tidak bertanggungjawab tersebut.

"Saya lihat di grup itu, ada kios jus buah di Cantel, kafe di depan Swalayan Luwes, kios buah di Sragen Wetan," katanya.

"Yang di jus buah itu Rp 150.000, kafe depan Luwes itu Rp 300.000, dan kios buah Rp 150.000," sambungnya. 

Atas kejadian ini, menurut Suryanto menjadi pembelajaran bagi para pedagang.

Dimana, ketika ada orang yang tidak dikenal datang, para pedagang sepakat untuk memintai surat tugas dan tanda pengenal dari instansi tempat orang tersebut bekerja.

"Kalau di teman-teman waspadanya dimintai surat tugas atau tanda pengenal dari instansi, untuk memastikan kalau itu resmi," jelasnya.

"Kalau ini kan jelas-jelas penipuan," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pedagang di Sragen Resah, Orang Mengaku Petugas Dinas Kesehatan Minta Uang Iuran PSN Rp150 Ribu

Baca juga: Guru TK dari Rembang Belajar Kurikulum Merdeka Bareng Bunda Luluk di Pati, Ini Kesan Mereka

Baca juga: Ini Penampakan Yamaha MT-07, PT YIMM: Kami Senang Kalau Paspampres Mau Pakai

Baca juga: Ini Komitmen Pemkab Wonosobo Berantas Penyebaran HIV AIDS, Sudah Ada 1.067 Kasus Hingga Juni 2023

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved