Berita Sragen
Belum Ada Tanda-tanda Hujan, Tujuh Kecamatan di Sragen Masih Terima Dropping Air
Adanya musim kemarau panjang, membuat tujuh kecamatan di Kabupaten Sragen mengalami krisis air bersih atau kekeringan.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Adanya musim kemarau panjang, membuat tujuh kecamatan di Kabupaten Sragen mengalami krisis air bersih atau kekeringan.
Setiap hari, desa hingga dukuh di tujuh kecamatan itu masih menerima bantuan air bersih dari sejumlah instansi maupun stakeholder terkait.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat telah mengirim bantuan air bersih sebanyak 734 tangki per Minggu (8/10/2023) malam.
Kasi Kedaruratan Dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Sragen, Giyanto menyebut 734 tangki dengan total air 3.534.000 liter.
Giyanto mengatakan rata-rata per hari, pihaknya mengirim air bersih sebanyak 16 tangki. Paling banyak pernah mengirim 18 tangki.
"Sejauh ini kekeringan di tujuh kecamatan, 37 desa dan 120 dukuh. Total penerima manfaat 10.958 KK dengan 40.393 jiwa," kata Giyanto kepada Tribunjateng.com, Senin (9/10/2023).
Dari tujuh kecamatan, Kecamatan Sumberlawang ialah wilayah paling parah kekeringan. Sejak pertama dropping (19/7/2023) sudah mengirim 208 tangki.
Disusul Kecamatan Jenar dengan 172 tangki, Kecamatan Tangen 111, Kecamatan Miri 89 tangki, Kecamatan Mondokan 85 tangki, Kecamatan Gesi 54 tangki, dan Kecamatan Sukodono 10 tangki.
Untuk sumber dana, Giyanto mengatakan sejauh berasal dari APBD II Kabupaten Sragen, CSR Korwilcam Disdik Kedawung, CSR IKA UNS dan CSR Alumni SMA Muhammadiyah 1' 85.
Giyanto mengatakan kemarau tahun ini memang cukup panjang. Bahkan sejumlah daerah yang tabun lalu tidak kekeringan tahun ini mengalami kekeringan.
"Iya (penambahan lokasi kekeringan) karena tahun lalu 2022 musim kemarau tidak sekering tahun ini. Tahun ini hampir seperti tahun 2019," imbuhnya.
Sementara untuk perkiraan hujan di Bumi Sukowati, Giyanto mengatakan belum ada informasi lebih lanjut dari BMKG.
Tidak hanya dari BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sragen juga turut melakukan dropping. PMI Sragen pertama kali melakukan dropping pada (25/7/2023).
Ketua PMI Kabupaten Sragen, Ismail Joko Sutrisno mengatakan pihaknya hingga kini masih terus melakukan dropping air bersih. (uti)
Baca juga: Ratusan TKSK se-Jateng Berkumpul di KIT Batang, Rayakan HUT ke-14 dengan Baksos
Baca juga: Bermodal Besek Bekas, Ekraf Zilbestcraft Batang Raih Penghargaan Kategori Best Emerging Artisan
Baca juga: 5 Instansi Ramai Pelamar CPNS 2023, Kemenkumham dan Kejaksaan Agung Beda Tipis
Baca juga: Tim PKM Unsoed Enkapsulasi Biopestisida Manfaatkan Metabolit Sekunder Streptomyces aureus
Tulanto Meninggal Dunia Tersengat Listrik Saat Pangkas Dahan Pohon di Sragen |
![]() |
---|
Apesnya Maling di Sragen: Susah-Susah Curi Motor dalam Kondisi Ban Bocor, Dapatnya Cuma Rp40 Ribu |
![]() |
---|
M Qodari Sebut Terobosan Sigit Pamungkas Jadi Teladan Kepala Daerah di Indonesia |
![]() |
---|
Nasib Dapur MBG Sragen Ditutup Usai Sajikan Nasi Kuning Favorit Anak-anak Ternyata "Beracun" |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembalakan Liar di Hutan Jati Sragen, Satu Pelaku Tewas Saat Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.