Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

 Impor Beras Nasional, Jateng Kebagian 78 Ribu Ton

Beras impor itu akan digunakan sebagai persediaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Iwan Arifianto.
Tim Satgas Pangan Polda Jateng saat melakukan pemeriksaan stok beras dan minyak di Kantor Bulog Jateng di Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu (15/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Impor beras masih dilakukan oleh pemerintah pusat.

Bahkan BPS mencatat, impor beras dari Januari hingga Agustus 2023 tembus di angka 1,5 juta ton lebih.

Dari pendataan yang dilakukan BPS, ada 4 negara besar yang memasuk beras ke Indonesia.

Yang pertama Thailand dengan 802 ribu ton, lalu Vietnam dengan 674 ribu ton.

Disusul oleh India dengan 66 ribu ton, Pakistan 45 ribu ton dan negara lainya yang mencapai 5 ribu ton beras.

Baca juga: Muncul Isu Kelangkaan Beras di Banyumas, PJ Bupati Lakukan Inspeksi Mendadak

Beras impor tersebut juga tersebar di Jateng. Pasalnya, Perum Bulog Jateng mendapatkan pasokan beras impor.

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jateng, Ahmad Kholisun, mengatakan pasokan beras impor tersebut mencapai 78 ribu ton.

Menurutnya puluhan ribu ton beras impor itu dipasok dari Vietnam, Thailand, Myanmar dan Kamboja.

Beras impor itu akan digunakan sebagai persediaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

“Nantinya akan disalurkan ke masyarakat melalui program bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” ucapnya, Senin (9/10/2023).

Dilanjutkannya, beras impor tersebut dipasok lantaran pasokan beras dalam negeri kurang.

“Hal itu membuat pemerintah pusat melakukan impor beras yang akan dikembalikan ke masyarakat,” imbuhnya.

Menyoal stok beras, baru-baru ini Jateng mengalami defisit beras.

Data yang dipaparkan oleh Dishanpan Provinsi Jateng, kebutuhan beras di Jateng mencapai 324 ribu ton lebih.

Namun karena kemarau panjang, stok beras di Jateng hanya 206 ribu ton.

Menurut Kepala Dishanpan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari, defisit tersebut terjadi pada September lalu.

Pasalnya pada Agustus, ketersediaan beras di Jateng masih surplus di angka 1,7 juta ton.

“Kekurangan tersebut akan diambil dari stok beras di Bulog,” paparnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved