Kekerasan di Sekolah
Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun
Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Korban diminta untuk memberikan uang jajan dan memperbaiki cara berpakaian mereka yang dinilai terlalu "menonjol".
Pelaku berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 33 ribu dari korban dan teman-temannya.
Namun, mereka tidak puas dan meminta uang tambahan sebesar Rp 200 ribu keesokan harinya.
Korban juga diminta untuk berkumpul di sebuah lapangan di daerah Pondok Cabe pada Sabtu malam.
Di sana, korban mendapat ancaman dan tawaran minuman keras dari pelaku.
Pelaku juga tampak sengaja mencari gara-gara agar bisa berkelahi dengan korban.
Mereka menuding salah seorang siswi kelas XI mengusik seorang siswi kelas XII.
Akibatnya, dua orang siswi kelas XI terlibat perkelahian dengan kakak kelasnya.
Kasus pembullyan di ruang kelas di Curug Kabupaten Tangerang ini menunjukkan bahwa masih ada masalah serius dalam lingkungan pendidikan.
Pembullyan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik korban, serta mengganggu proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama dari pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah dan menangani kasus pembullyan dengan bijak.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.