Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Inilah Sosok Brian, Siswa SMK di Blora Sukses Rakit Miniatur Pesawat Terbang Jenis ATR 72

Membanggakan, Ahman Brian Rozaki (16) siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Cepu, Kabupaten Blora sukses merakit miniatur Pesawat.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: rival al manaf
Dokumentasi Humas Prokopim
Foto bersama Bupati Arief Rohman, Ahman Brian Rozaki (16) siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Cepu, Kabupaten Blora sukses merakit miniatur Pesawat baling-baling Citilink jenis ATR 72 secara otodidak. 

Siswa di Blora, Brian Sukses Rakit Pesawat Terbang Jenis ATR 72 Secara Otodidak
 
 
Kotak Masuk
Telusuri semua pesan berlabel Kotak Masuk
 
Hapus label Kotak Masuk dari percakapan ini
 
 

Kim Tribun.jateng 
18.57 (2 menit yang lalu) 
 


kepada cms, tribunjatengnewsroom

 
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Membanggakan, Ahman Brian Rozaki (16) siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Cepu, Kabupaten Blora sukses merakit miniatur Pesawat baling-baling Citilink jenis ATR 72 secara otodidak.

 

Brian sapaan akrabnya menceritakan miniatur pesawat rakitannya tersebut.


Miniatur pesawat yang ia buat memiliki panjang badan pesawat (fuselage) 3 meter, dan panjang sayap (wings pane) 3,5 meter. 


Material pesawat didominasi Styrofoam, ringan dan memudahkan pesawat untuk terbang.
 
Didalam badan pesawat Citilink ATR 72 itu terdapat rangkaian kelistrikan untuk penunjang. 


Termasuk delapan unit baterai yang biasa digunakan untuk rokok elektrik. Bisa diterbangkan selama 10 menit, dengan dukungan daya yang ada.
 
Ahman Brian Rozaki mengaku suka sekali bermain dengan dunia kelistrikan. 


Bahkan sejak masih duduk dibangku kelas 8 SMP, dia sudah terbiasa otak atik barang elektronik.
 
"Ya hingga akhirnya, tertarik untuk merakit pesawat mainan dengan belajar secara otodidak. Dari kanal Youtube maupun grup media sosial," jelasnya, Senin (16/10/2023).
 
Menurutnya, sudah puluhan pesawat yang dia rakit. Ada yang gagal. Tidak sedikit pula yang berhasil diterbangkan. 


Banyak juga rekaman hasil karyanya yang dia bagikan di kanal youtube pribadi. 


Tidak terkecuali miniatur pesawat Citilink yang berhasil dia rakit. Pernah diterbangkan di area Bandara Ngloram. Remot kontrol sebagai navigasi.
 
"Perlu satu tahun untuk merakit dan menyelesaikan ini. Tapi kalau mau serius, dalam waktu dua bulan bisa selesai," terangnya.
 
Semangatnya untuk belajar, hingga mengeksplorasi kreativitas tidak lepas dari dukungan kedua orang tuanya, Sutari dan Umiasih.  


"Orang tua sangat mendukung," ungkapnya.
 
Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Untuk membuat satu unit pesawat, bisa menghabiskan uang Rp 1 juta sampai Rp 2,5 juta. 


Hal itu digunakan untuk segala tetek bengek dan komponen yang butuhkan. Tidak terkecuali remote kontrol. 


Dia mengungkapkan bagian paling sulit dalam merangkai pesawat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved