Inspirasi
Kisah Syahrial Berdayakan Ratusan Warga, Usaha Kerajinan Tas Anyaman Limbah Plastik Tembus Ekspor
Semula, pria asal Pati, Jawa Tengah itu menjadi reseller tas. Kini, ia berhasil produksi tas sendiri dengan memberdayakan ratusan warga.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Sri bilang, menganyam di rumah bisa lebih fleksibel. Ia bisa melakukannya sambil mengasuh anak, menjemput anak sekolah, dan melakukan berbagai pekerjaan rumah.
Sri mengatakan, di tengah menjalani berbagai aktivitas di rumah ia sendiri bisa membuat antara dua sampai lima buah tas per hari.
“Alhamdulillah, sudah empat tahun menganyam sekarang sudah lancar, sambil mengantuk juga masih bisa bikin (tas anyaman). Kalau yang XL jumbo itu saya bisa buat 2-3 tas per hari, kalau biasa bisa bikin sampai 5 tas. Bikinnya sesuai pesanan," ungkap Sri.
Sedangkan penghasilan dari menganyam itu ia pergunakan untuk berbagai keperluan keluarga dan biaya anak sekolah.
“Menganyam di rumah begini tidak harus kerja jauh ke luar rumah dan hasilnya lumayan. Kemarin penghasilan bisa untuk beli sepatu anak sekolah kelas 5 dan kelas 2 SD,” kata Sri.
Tak Lepas dari Dukungan Pemerintah

Sementara itu, kesuksesan para pelaku UMKM di Jawa Tengah ini tidak lepas dari peran pemerintah untuk mendukung UMKM agar naik kelas. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Eddy Sulistiyo Bramiyanto dalam keterangannya mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendukung agar UMKM di provinsi ini berkembang. Dukungan itu juga termasuk kepada UMKM yang telah siap melakukan pemasaran ke luar negeri.
Eddy menyebutkan, tahun 2021 ada 42 UMKM di sekitar 25 negara. Kemudian tahun 2022, sebanyak 172 UMKM di sekitar 45 negara.
Menurut Eddy, Pemprov mendukung UMKM secara total agar produk mereka bisa sampai ke luar negeri. Termasuk, saat kondisi sulit, Pemprov menyiapkan kontainer seperti saat ekspor ke Belgia dan Eropa.
“Kami latih para UMKM ini, yang menurut kami sudah siap untuk go international dan siap ekspor. Kami latih mereka melalui pelatihan-pelatihan, jaringan-jaringannya, dan kami bantu dengan konsultan-konsultan ekspor yang membantu UMKM. kami latih bagaimana UMKM bisa ekspor," jelas Eddy dikonfirmasi ulang Tribun Jateng, Selasa (17/10/2023).
Sementara itu, Eddy juga menyebutkan pesatnya pertumbuhan UMKM di Jawa Tengah. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jateng, pertumbuhan UMKM ini melejit pada sepuluh tahun terakhir.
Aset UMKM yang lima tahun lalu tercatat sekitar Rp10,4 triliun. Adapun sampai pada 2023 mencapai sekitar Rp68,8 triliun. Demikian UMKM yang dibina Pemprov Jateng, lima tahun lalu hanya sekitar 67 ribu UMKM. Adapun pada 2023 mencapai 184 ribu UMKM. Begitu pula tenaga kerja, yang semula hanya menampung 286 ribu orang, kini mencapai 1,4 juta orang.
"UMKM menjadi salah satu upaya menurunkan angka kemiskinan. Kami dapat arahan dari pimpinan dan kami juga dorong untuk kemajuan UMKM," imbuhnya. (Idy)
Kisah Firman Setyaji Bawa Karya Perajin Eceng Gondok di Tuntang Dipamerkan di Eropa |
![]() |
---|
Kisah Sukses Pedagang Bakso Gerobak yang Mampu Beli Rumah dan Mobil, Sehari Untung Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif : Aron Biayai Kuliah dari Desain Logo dan Video Animasi |
![]() |
---|
4. Berawal dari Keisengan Pria Ini Raup Jutaan Rupiah |
|
---|
Wahai Pengemis, Seharusnya Anda Malu pada Mbah Tohari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.