Liputan Khusus
Jembatan Exit Tol Bawen ke Ambarawa Dibuat Melintas di Atas Jalan Solo-Semarang
Pemerintah berupaya mencari solusi untuk antisipasi kecelakaan di Exit Tol Bawen, yang disinkronkan dengan proyek pembangunan Tol Yogya-Bawen.
TRIBUNAJTENG.COM, SEMARANG - Pemerintah berupaya mencari solusi untuk antisipasi kecelakaan di Exit Tol Bawen, yang disinkronkan dengan proyek pembangunan Tol Yogya-Bawen.
Dengan adanya Tol Yogya-Bawen, nantinya kendaraan-kendaraan dari tol Bawen yang hendak menuju ke arah Yogyakarta tidak perlu keluar di exit Tol Bawen.
Nantinya, akan dibangun jembatan tol dari Exit Tol Bawen menuju Ambarawa, di atas lintasan jalur nasional Semarang-Solo.
Sehingga diharapkan kepadatan arus lalu lintas dan simpul kemacetan di sekitar Exit Tol Bawen yang selama ini kerap terjadi bisa segera berkurang. Pekerjaan Tol Yogya-Bawen di wilayah Kecamatan Bawen termasuk dalam seksi VI meliputi wilayah Desa Kandangan, Bawen dan Doplang. Pekerjaan di seksi VI dimulai dari Gerbang Tol Bawen sebagai titik nolnya.
Pengerjaan Proyek
Untuk membangun jembatan tersebut, tampak alat berat ekskavator dan crane untuk pekerjaan bore pile berada di sekitar persimpangan Exit Tol Bawen.
Bore pile sendiri merupakan pondasi tiang yang prosesnya dilakukan dengan mengebor tanah lebih dahulu yang kemudian dilanjutkan pekerjaan pembesian dan pengecoran beton. Beberapa bagian di dekat persimpangan itu dipasang pagar sebagai proteksi pekerjaan dari area proyek.
Nyambung Ambarawa
Menurut penuturan Project Director Tol Yogya-Bawen dari Adhi Karya, Sudaryono Setyo Nugroho, pekerjaan yang berada di area on-off ramp area simpang Bawen tersebut sedang dalam proses pelebaran jalan di area existing dan pekerjaan borepile.
“Pekerjaannya saat ini menggunakan lahan area existing Trans Marga Jateng (TMJ) dan di persimpangan Bawen (nantinya) akan melayang menuju ke arah Ambarawa,” kata Sudaryono kepada Tribunjateng.com.
Pembangunan jembatan jalan tol itu akan diteruskan menuju Simpang Ambarawa. Sebagian berupa jembatan atau melayang, dan sebagian lain akan berada di atas tanah. Sudaryono menyebutkan, pekerjaan Seksi VI sendiri ditargetkan selesai pada 2025.
“Namun kemarin diminta untuk melakukan percepatan-percepatan,” imbuh dia.
Dalam pembangunan jembatan layang itu, Sudaryono menambahkan bahwa prosesnya akan terdapat pengalihan arus kendaraan arah Semarang yang mau masuk ke Tol Bawen agar lalu lintas tetap berjalan.
Untuk rekayasa lalu lintas pun, pihaknya masih melakukan kajian dengan pihak-pihak terkait. Pasalnya, terdapat empat area di sana yang akan digunakan untuk pondasi.
“Nanti posisinya untuk pekerjaan pondasi jembatan layang akan menggunakan area existing. Berdasarkan rapat koordinasi pihak terkait, pengguna jalan yang keluar dari Gerbang Tol Bawen di arahkan ke jalan menuju Salatiga. Namun hal tersebut masih dalam proses pengkajian,” kata Sudaryono.
Sebelum Mudik Lebaran
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan bahwa semua pihak harus bekerja sesuai aturan yang ada. Hal ini juga sesuai dengan permintaan percepatan pembangunan Tol Yogya-Bawen tersebut.
"Artinya normatif, jangan sampai ada yang bermain terkait pembebasan tanah dan semua harus clear. Dari pihak Trans Marga Jateng (TMJ) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) menyampaikan intinya mulai adanya persiapan upaya percepatan untuk pembangunannya,” kata Ngesti ketika ditemui Tribunjateng.com, Senin (14/8/2023) lalu.
Dia menambahkan, tanah aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang yang sudah terbebaskan sekitar 11 bidang dengan nilai sekitar Rp 15 miliar.
Kasubag Administrasi Wilayah Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin mengungkapkan, jalur tol akan menyeberangi Jalan Slamet Riyadi atau Jalur Semarang-Solo menggunakan jembatan layang menuju dekat Kantor Kelurahan Bawen hingga ke arah Ambarawa.
Menurut dia, sesuai permintaan dari pemerintah pusat, pengerjaan jembatan layang itu diharuskan sudah selesai sebelum masa mudik Lebaran 2023. Hal itu untuk mengantisipasi adanya kemacetan lalu lintas di Jalur Semarang-Solo akibat pembangunan jembatan layang, mengingat Exit Tol Bawen kerap menjadi simpul kepadatan lalu lintas tiap masa mudik Lebaran.
“Kalau (jembatan layang) digunakan kemungkinan masih belum, tapi proyeknya yang sudah harus selesai,” pungkas dia.
Lewat Bawen Bisa Terus
Dishub Provinsi Jateng turut serta dalam pembahasan cari solusi agar insiden nahas beberapa hari lalu tidak terulang kembali. Pembahasan ini melibatkan beberapa pihak. Selain Dishub, pemerintah pusat, pemda hingga Komite Nasional Keselamatan Transpotasi (KNKT) juga dilibatkan.
Beberapa wacana pun muncul dalam hal pembenahan interchane Tol Bawen. Lebih detail mengenai wacana pembenahan tersebut, Tribun Jateng menghubungi Erry Derima Riyanto, Kabid Lalulintas Jalan Dishub Provinsi Jateng, Rabu (18/10) lalu.
Erry menuturkan, interchange Tol Bawen merupakan wewenang Balai Pengelola Transpotasi Darat (BPTD) Jateng. Meski demikian, ia berujar Dishub juga mengikuti pembahasan, di mana Dishub mendukung dan memfasilitasi kebijakan dari pemerintah pusat.
"Beberapa wacana tersebut seperti tidak memfungsikan kembali trafic light yang ada di depan exit Tol Bawen," paparnya.
Jika rencana tersebut dilaksanakan, kendaraan yang melintas di Jalan Nasional Bawen bisa terus lurus. Sementara kendaraan yang tol mengambil arah kiri dan dari arah selatan akan diarahkan untuk putar balik. Ia berujar lokasi putar balik masih dicari titiknya, hal tersebut lantaran arus lalulintas di sekitar exit Tol Bawen padat.
“Karena jangan sampai adanya titik putar balik justru menimbulkan permasalahan baru,” ucapnya.
Erry mengatakan, wacana lainya yaitu mengatur tingkat kemiringan turunan di depan exit Tol Bawen. Jika kemiringan turunan Jalan Nasional di atur ulang, Erry berharap pengelola tol untuk mengurangi perlintasan. Selain itu ia berharap adanta rest area untuk kendaraan berat sebelum melintasi turunan Bawen.
“Namun hal tersebut menunggu rekomendasi dari KNKT termasuk desain exit Tol Bawen yang akan menyambung dengan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta,” kata Erry.
Menurutnya, ada wacana lainya terkait pengaturan exit Tol Bawen. Seperti memperlebar Jalan Nasional yang ada di depan exit Tol Bawen. Namun wacana tersebut masih dalam proses kajian. "Karena di lokasi tersebut ada tanah Kementerian PUPR dan harus ada pembebasan lahan jika Jalan Nasional diperlebar," jelasnya. (rez/bud-bersambung/tribun jateng cetak)
Kenapa Kanker Serviks Membahayakan? Ahli Kanker Sarankan Wanita Telah Menikah Rutin Skrining Berkala |
![]() |
---|
Liputan Khusus: Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksin HPV |
![]() |
---|
Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng, Ini Upaya Pencegahan Oleh Pemprov |
![]() |
---|
LIPUTAN KHUSUS : Kanker Serviks Ancam Kaum Hawa, Ada 1.508 Kasus Kanker Serviks Tahun 2024 di Jateng |
![]() |
---|
Apindo Nilai Praktik Dumping China Merusak Pasaran Produk Lokal, Pemprov Pertemukan UKM dan Buyer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.