Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Kisah Inspiratif Perjalanan Pasutri Bakal Dikukuhkan Jadi Profesor Barengan di Unsoed Puwokerto

Kisah perjalanan pasangan suami istri (pasutri) mendapat gelar profesor secara bersamaan di Unsoed Purwokerto.

IST
Prof. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep.Ners., M. Kep., PhD dan Prof. Amin Fatoni, S.Si., M.Si., Ph.D merupakan pasangan suami isteri yang beruntung bisa dikukuhkan sebagai profesor dalam waktu yang bersamaan, Selasa (24/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Mencapai gelar profesor tidaklah mudah, memerlukan perjalanan yang panjang dan komitmen yang kuat. Selasa (24/10/2023) esok hari, Prof. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep.Ners., M. Kep., PhD dan Prof. Amin Fatoni, S.Si., M.Si., Ph.D, pasangan suami-istri, akan dikukuhkan sebagai profesor bersamaan. Perjalanan mereka dalam meraih gelar profesor tidaklah mulus, penuh dengan tantangan.

"Pengalaman yang pahit, manis, sehat, sakit, sedih, dan bahagia telah kita lalui bersama. Tahun 2023 juga bertepatan dengan 17 tahun pernikahan kami karena kami menikah di tahun 2006," ujar Prof. Mekar kepada Tribunjateng.com, Senin (23/10/2023).

Mereka pertama kali bertemu saat diklat prajabatan pada bulan Mei 2005 dan dari situlah takdir mengarahkan mereka untuk berjodoh.

Pasangan ini menyelesaikan pendidikan S2 bersama pada tahun 2007-2009. Prof. Mekar menyelesaikan pendidikan Magister Keperawatan di UI, sementara Prof. Amin menyelesaikan pendidikan magister di IPB.

Dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan magister, keduanya melanjutkan pendidikan doktoral di Prince of Songkla Thailand.

Prof. Amin mengambil bidang biosensor, sementara Prof. Mekar mengambil bidang keperawatan maternitas.

Setelah menyelesaikan pendidikan doktoral, mereka kembali mengabdi di Universitas Jenderal Soedirman.

Prof. Amin dan Prof. Mekar juga aktif dalam penelitian dan publikasi hasil penelitian bersama dengan fokus pada pengembangan metode deteksi dini kadar glukosa dalam darah, anemia pada ibu hamil, dan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.

Prof. Amin sengaja memilih bidang biosensor medis agar ilmunya bisa diaplikasikan dalam bidang kesehatan yang ditekuni oleh Prof. Mekar.

Selain itu, Prof. Mekar merupakan Guru Besar termuda di Universitas Jenderal Soedirman saat ini.

Berkat kerja sama yang baik dan saling mendukung dalam karier maupun rumah tangga, Prof. Amin dan Prof. Mekar berhasil mencapai jabatan akademik tertinggi di usia yang relatif muda.

Mereka berdua juga aktif menjadi ketua dewan redaksi jurnal yang terindex Scopus.

Prof. Amin adalah ketua dewan redaksi Jurnal Molekul yang terindex Scopus pada tahun 2020, sementara Prof. Mekar menjadi ketua dewan redaksi Jurnal Keperawatan Soedirman yang terindex Scopus sejak tahun 2021.

Guru besar, atau yang juga dikenal sebagai profesor, merupakan jabatan fungsional tertinggi di bidang akademik.

Keberadaan guru besar pada suatu universitas memiliki dampak signifikan pada kualitas kampus tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved