Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

KISAH Mariyati, TKI di Malaysia yang 15 Tahun Hilang Kontak, Akhirnya Bisa Pulkam Bertemu Keluarga

Momen mengharukan terjadi saat Sri Mariyati (35), bertemu dengan keluarganya yang ada di Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi

Editor: Muhammad Olies
Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan
TKI asal Banyuwangi Sri Mariyati saat berkumpul dengan keluarganya 

TRIBUNJATENG.COM- Momen mengharukan terjadi saat Sri Mariyati (35), bertemu dengan keluarganya yang ada di Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Maklum saja, selama 15 tahun perempuan  yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia itu memang belum pernah pulang kampung.

Hal itu lantaran selama belasan tahun itu, ia hilang kontak dengan keluarganya yang ada di Tanah Air. 

Mariyati bekerja ke Malaysia pada tahun 2008 silam. Saat itu usianya masih belia, yakni baru mau menginjak usia 20 tahun.

Dia mengaku nekat berangkat mengadu nasib ke negeri Jiran untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.

"Iya, saya berangkat ke Selangor, Malaysia tahun 2008," kata Sri Mariyati kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Mariyati menceritakan awal hilang kontak dengan keluarganya pada saat sampai di Malaysia.

Saat itu dirinya sempat berusaha menghubungi pihak keluarga melalui warung telepon (wartel) terdekat untuk memberikan kabar.

Baca juga: TKI Asal Lombok Dipulangkan dari Arab Saudi dalam Kondisi Lumpuh dan Tak Bisa Bicara

Baca juga: Kisah Pilu TKI Jadi Budak Seks di Dubai, Tertipu Iming-iming Gaji Besar, Kini Kapok ke Luar Negeri

Baca juga: 10 Tahun Tak Pulang, TKI Asal Sumbawa Barat Meninggal di Arab Saudi

"Namun tidak berhasil. Saya bingung harus gimana karena gak bisa kasih kabar," ujarnya.

Beberapa kali mencoba menelepon tapi tidak pernah berhasil. Mariyati yang polos akhirnya pasrah. Dan sejak saat itu dia kehilangan kabar keluarganya.

"Saya waktu itu pasrah, menerima nasib di sini (Malaysia)," ungkap Mariyati.

Namun Mariyati yang teguh pendirian  akhirnya berjanji untuk tidak berhenti berusaha dengan cara semangat bekerja.

"Saya tetap bekerja sesuai dengan niat awal untuk memperbaiki kehidupan," terang Mariyati.

Beruntungnya, saat bekerja di Selangor Malaysia, Mariyati bertemu dengan majikan yang baik.

Tetap bekerja

Meski hilang kontak dengan keluarganya di Indonesia, majikan Mariyati tetap memberikan upah sesuai dengan haknya.

"Alhamdulillah, saya tetap diberikan haknya untuk membuka rekening atas nama saya di Malaysia oleh majikan," katanya.

"Sehingga setiap kali menerima upah langsung dimasukkan ke rekeningnya," imbuh Mariyati.

Singkat cerita, upah yang diterima Mariyati terus ditabung. Dia percaya suatu saat nanti pasti akan kembali ke tanah air bertemu dengan keluarganya.

Singkat cerita, setelah 15 tahun lamanya, akhirnya doa-doa yang dipanjatkan oleh Sri Mariyati terkabul.

Tepatnya pada 31 Juli 2023. Saat itu di Desa Tegaldlimo yang merupakan desa dampingan Migrant Care mendapat kunjungan dari Dfat dan Inklusi.

Kepala Dusun (Kadus) Sumberdadi, Jani, menanyakan terkait dengan adanya salah satu warga yang sudah 15 tahun hilang kontak di Malaysia.

Akhirnya dilakukan koordinasi untuk mencari keberadaan Sri Mariyati yang berada di Selangor, Malaysia. Namun satu bulan dari waktu itu belum ada kabar gembira.

Baca juga: Keluarga Bantah Telantarkan Dona Mantan TKI Taiwan yang Lumpuh, Pilih Pacar dan Tinggalkan Suami

Ditemukan

Baru, tanggal 24 Agustus 2023, Pemdes Tegaldlimo mendapat informasi dari website Pemkab Banyuwangi bahwa ada pengaduan dari masyarakat atas nama Sri Mariyati yang mencari keluarganya.

Setelah mendapat kabar tersebut, akhirnya Pemdes Tegaldlimo dan Migran Care bergerak cepat untuk melacak keberadaan Sri Mariyati.

Setelah melakukan koordinasi, akhirnya pada 1 Oktober 2023, alamat dan identitas lengkap Sri Mariyati ditemukan.

"Selanjutnya kami koordinasi dengan pihak Malaysia, dan akhirnya dapat dipulangkan ke tanah air," kata Uut Rochimatin, koordinator Migrant Care Banyuwangi, kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Namun, kepulangan pahlawan devisa itu ternyata tidak berlangsung lama. Dia hanya bisa pulang ke Indonesia selama satu bulan.

"Ini dalam rangka cuti satu bulan, karena kontrak kerjanya masih dijalani satu tahun. Dan tersisa dua tahun lagi," ungkap Uut.

Kepulangan Sri Mariyati disambut haru pihak keluarga. Kerinduan selama 15 tahun tidak bertemu keluarga akhirnya terbayarkan.

"Alhamdulillah, dapat bertemu kembali. Tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata, intinya kami bersyukur," ungkap Nuryanto (37) kakak kandung Mariyati.

Selama ini, kata Nuryanto, dia dan keluarga yang lain harap-harap cemas. Dia pasrah dengan keberadaan adiknya tersebut.

"Kami setiap hari cemas. Namun hanya bisa pasrah. Ini sudah pulang alhamdulillah, seneng sekali," ujar Nuryanto.

Meski berat karena akan ditinggal berangkat kembali ke Malaysia, namun Nuryanto berharap agar adik perempuannya itu nantinya dapat kembali ke tanah air.

"Setelah menyelesaikan kontraknya, semoga bisa kembali berkumpul dengan keluarga bersama," harap Nuryanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TKI Banyuwangi Akhirnya Pulang Kampung setelah 15 Tahun Hilang Kontak di Malaysia"

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved