Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Misteri Kematian Bocah SD Semarang

Dalam 2 Pekan, 2 Anak Perempuan Meninggal Tak Wajar di Semarang: Alami Luka di Dubur dan Vagina

Dua anak perempuan di Kota Semarang meninggal tak wajar dalam dua pekan ini.Mereka sama-sama meninggal dunia dengan luka di dubur dan vagina

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
Warga mengangkat peti jenazah korban gadis cilik meninggal dunia tak wajar di Pandansari, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Rabu (18/10/2023). Mayat korban dimakamkan hari ini di TPU Karanganyar Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Dua anak perempuan di Kota Semarang meninggal tak wajar dalam dua pekan ini.

Mereka sama-sama meninggal dunia dengan luka di dubur dan vagina. 

Rincian dua kasus tersebut, anak perempuan kelas 1 SD  berinisial berinisial KSA (6) warga Kecamatan Gayamsari meninggal dunia di rumah sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Selepas diperiksa dokter, ternyata ada luka mencurigakan di bagian dubur, Selasa (17/10/2023).

Belakangan, diketahui korban dicabuli oleh pamannya sendiri bernama Ari Yulianto (22) yang tinggal dalam satu rumah. 

Baca juga: Kesaksian Tetangga Detik-detik Sebelum Bocah di Semarang Meninggal Tak Wajar, Sempat Main Sepeda

Relawan Mencakar-cakar Balok Beton dan Besi di Kamp Pengungsi, Mencari Korban Serangan Israel

Polisi saat memeriksa kamar korban yang dipasangi garis polisi di Semarang Timur, Kota Semarang, Rabu (1/11/2023).
Polisi saat memeriksa kamar korban yang dipasangi garis polisi di Semarang Timur, Kota Semarang, Rabu (1/11/2023). (TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto)

Kejadian kedua, terjadi di  kecamatan Semarang Timur, korban berinisial DKW (12) alami luka mencurigakan di bagian dubur dan vagina. 

Korban meninggal dunia rumah sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, Rabu (1/11/2023) dini hari. 

Polisi masih melakukan penyelidikan dalam kasus ini.

"Anggota masih di lapangan. (Untuk luka) masih dikoordinasikan ke Inafis," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat dihubungi, Rabu (1/11/2023). 

Melihat maraknya kasus kekerasan terhadap anak di Kota Semarang, Direktur LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Semarang Raden Rara Ayu Hermawati Sasongko mengatakan, kasus korban menjadi isu penting di kota semarang karena kota semarang dianugerahkan Kota Layak Anak.

"Kota ini seharusnya menjadi percontohan layak untuk anak yang bebas dari kekerasan dan lebih memberikan sosialisasi  penyadaran bahwa kasus kekerasan seksual adalah bukan kasus aib keluarga," kata Ayu.

Menurutnya, dalam catatan lembaganya kasus kekerasan terhadap anak terdapat 25 kasus.

Angka tersebut bukan semuanya berasal dari Kota Semarang.

Kendati begitu, berdasarkan data pengaduan dan pendampingan kasus kota Semarang masih menjadi salah satu kota yang mana kasus kekerasan seksual terhadap anak cukup tinggi.

Kemudian disusul kabupaten Demak.

"Ada dua kasus serupa yang mana korban sampai meninggal dunia. Satu kasus lainnya  malah dimediasi karena pelaku adalah kakek korban sehingga pihak keluarga menganggap itu aib lalu tidak diproses secara hukum," bebernya. (iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved