Berita Kudus
Dosen Umku Berdayakan Perempuan Desa Dengan Membuat Sabun Cair Kimia
Sejumlah dosen di Universitas Muhammadiyah Kudus menuangkan ide kreatif dengan pembuatan sabun cair berbahan dasar kimia.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah dosen di Universitas Muhammadiyah Kudus menuangkan ide kreatif dengan pembuatan sabun cair berbahan dasar kimia.
Ide tersebut disalurkan kepada masyarakat desa dalam rangka pemberdayaan perempuan dan karang taruna Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
Mereka menyulap beberapa bahan kimia menjadi sebuah sabun cair yang aman untuk digunakan sehari-hari.
Baca juga: Viral Jalan Cor Basah Sepanjang 975 Meter Rusak Diterobos Pengendara, Kontraktor Lakukan Hal Ini
Ketua kelompok pengabdian masyarakat, Moh. Aris Prasetiyanto mengatakan, kegiatan ini bagian dari penerapan program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Umku.
Tujuannya untuk mengembangkan ekonomi kreatif melalui pembuatan produk yang bisa digunakan sehari-hari.
Aris menyebut, pelatihan pembuatan sabun cair tahap pertama diikuti oleh 25 warga di Aula Balidesa Sidorekso. Mayoritas diikuti warga dari kalangan ibu rumah tangga yang tergabung dalam grup PKK.
Dalam pembuatannya menggunakan bahan kimia yang aman dan tidak gatal. Supaya bisa digunakan untuk kebutuhan harian.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat sebagai khazanah keterampilan yang bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat," terangnya, Kamis (2/11/2023).
Dosen lainnya, Eko Retnowati menyebutkan, beberapa bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi sabun cuci piring di antaranya, texapon 1 kilogram, natrium sulfat 1/2 kilogram, foom buster 1/2 kilogram, NaCl 1 kilogram, EDTA 1-2 sendok teh, pewarna, pewangi dan air 10 - 13 liter.
Beberapa bahan tersebut dicampur menjadi satu sesuai dengan takaran yang telah ditentukan.
Hasilnya berupa sabun cair yang dapat digunakan untuk mencuci piring, gelas, perabot rumah tangga, dan juga untuk sabun cuci tangan.
Pihaknya berharap, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang proses dan prosedur pembuatan sabun cair dari bahan kimia yang benar dan aman.
Sekaligus menekan potensi timbulnya miss-informasi yang diperoleh dari konten-konten di media sosial.
"Kami juga ajarkan warga secara singkat teknik membuat label dan pengemasan secara menarik. Ke depannya perlu pendampingan literasi Augmented Reality yang dapat memberikan interaksi antara dunia nyata dan dunia virtual secara real-time menggunakan gadget. Sehingga produk yang dihasilkan bisa dipasarkan secara lebih efektif," jelas dia.
Program pemberdayaan masyarakat Umku diikuti oleh tujuh dosen. Meliputi, Moh. Aris Prasetiyanto, Muhammad Purnomo, Fida Maisa Hana, Sri Karyati, Eko Retnowati, Nor Asiyah, dan Hadi Sabdo Santosa.
Baca juga: 600 Paket Gula dan Minyak Goreng Dibagikan Mahasiswa Umku di Kudus
Sekretaris Desa Sidorekso, Sigit Nugroho mengapresiasi program kegiatan dosen Umku yang berorientasi pada pemberdayaan warga.
Dengan harapan, produk-produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Terlebih bisa dipasarkan untuk menambah penghasilan warga.
"Pembuatan produk ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi kreatif," ujarnya. (Sam)
| SPPG Kemala Bhayangkari Polres Kudus Rendeng Siapkan Menu Khusus Nusantara |
|
|---|
| Pemkab Kudus Targetkan 106 SPPG Beroperasi Pertengahan 2026 |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Hilang sejak 1 November 2025, Warga Kudus Ditemukan Meninggal di Perbukitan Patiayam |
|
|---|
| Berangkat dari Hobi Ngegame, Bausa Sampai Singapura dan Harumkan Nama Indonesia |
|
|---|
| Car Free Night Kudus Batal Digelar Awal Pekan, Ditunda Pertengahan November |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Dosen-Universitas-Muhammadiyah-Kudus-menuangkan-ide-kreatif-membuat-sabun-cair-berbahan-dasar-kimia.jpg)