Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Mengenang Mbah Ngatiyen Penjual Jamu yang Meninggal dalam Sunyi, Bu RT merinding

Mbah sendiri sudah tinggal berpindah-pindah di seputar Semper Barat sejak puluhan tahun silam

Editor: muslimah
Istimewa
Ilustrasi temuan mayat di dalam rumah - 

Sebab, Mbah jarang menceritakan silsilah keluarganya.

Anak Mbah tidak ada di Jakarta. Mereka bertempat tinggal di Depok dan Solo.

Hanya saja, sesekali salah satu di antara mereka menengok Mbah.

Bahkan, sempat mengajak Ngatiyem tinggal bersama.

"Mbah pernah bilang, kan anaknya pernah ajak dia tinggal bareng. Cuma, Mbah enggak mau. 'Sudah biasa sendiri', gitu," kata tetangga rumah kontrakan Mbah, Yuli (32). 

Dalam kesehariannya, Mbah selalu terbangun dari tidur lelapnya pada pukul 02.00 WIB untuk menumbuk bahan baku jamu yang akan dijualnya. 

Suara tumbukan nyaring terdengar sampai ke telinga Yuli, mengingat rumah kontrakannya hanya berjarak beberapa meter.

Setelah bahan-bahan siap, Mbah mulai berangkat dari rumah kontrakannya pukul 05.30 WIB.

Tidak lupa, ia selalu berpamitan dengan tetangga apabila terlihat di depan rumah kontrakan.

"Setelah pulang dari Pasar Rusun, dia balik ke kontrakan jam 10.00 WIB, dia masak. Kalau sudah kelar, dia istirahat, tidur di dalam," ujar Yuli.

"Nah. Kan dia dagangannya satu hari itu dua kali. Entar, sore, dia bikin jamu lagi. Sehabis asar, dia berangkat lagi, pulang maghrib. Kayak begitu terus kesehariannya," lanjut Yuli.

Kata Yuli, Mbah merupakan sosok perempuan yang ramah dan bersahaja.

Mendiang sangat dekat dengan tetangga dan selalu menyapa warga dengan senyum hangat meskipun baru mengenal. 

Riwayat penyakit jantung

Selain menjalankan aktivitas sebagai pedagang jamu, Mbah selalu pergi terapi ke Kelapa Gading serta ikut pengajian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved