Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Mengenang Mbah Ngatiyen Penjual Jamu yang Meninggal dalam Sunyi, Bu RT merinding

Mbah sendiri sudah tinggal berpindah-pindah di seputar Semper Barat sejak puluhan tahun silam

Editor: muslimah
Istimewa
Ilustrasi temuan mayat di dalam rumah - 

Tidak sendiri, Mbah pergi bersama salah satu warga setempat yang juga ikut terapi di tempat yang sama.

Keduanya melesat dari Semper Barat ke Kelapa Gading menggunakan sepeda motor.

"Kadang saya suka tanya, 'Mbah, memangnya Mbah sakit apa?', 'jantung, Bu RT. Namanya sudah tua, Bu RT. Iya, yang namanya sudah lansia, pasti ada saja penyakit. Ya terutama itu, dia sering rajin terapi," kata Juariah yang juga merupakan istri Ketua RT setempat.

"Ya itu, yang saya tahu dia juga darah tinggi. Terutama jantung. Dia soalnya kalau terapi, bilangnya suka sesak dadanya. Awal terapi, bilangnya enakan. Tapi, pas ke sini, katanya enggak ada perubahan," ujar Juariah lagi. 

Selain terapi dan rajin mengikuti pengajian, Mbah hanya berdiam di rumah kontrakannya atau sekedar berbincang dengan tetangga.

Obrolan ngalor-ngidul kerap kali mereka lakukan di selasar rumah kontrakan.

Bangku jongkok kayu berwarna cokelat selalu digunakan Mbah.

Sambil memasak menggunakan kompor minyak tanah, perbincangan ringan antar Mbah dan tetangga rumah kontrakan mengalir seiring waktu berputar.

"Duduknya di depan pintunya pakai bangku jongkok. Itu punya dia banget. Dia, pasti di situ, di depan kontrakan sambil nyalain kompor. Dia kan enggak berani pakai gas kalau masak, makanya pakai kompor minyak tanah. Ah saya merinding," imbuh Yuli sambil tengkuknya karena bulu kuduk seketika berdiri.

Selama dua tahun tinggal di rumah kontrakan biru, Yuli mengaku tidak pernah melihat Mbah jatuh sakit.

Hanya saja, sesekali dia meminta bantuan tetangga untuk membeli obat ke apotek.

"Dia pernah sesekali titip obat, obat pusing di apotek. 'Yang kayak gini ya', gitu, sekali suruh saya. Tapi, dia enggak pernah minta antar ke mana, periksa, enggak, belum pernah sama sekali," ucap Yuli yang sudah 15 tahun tinggal di rumah kontrakan biru. 

Kalau pun sakit, Mbah juga sesekali meminta bantuan ke tetangganya untuk sekedar "dikerokin" ketika masuk angin.

"Tapi kadang ke tetangga lain, suka minta dikerokin. Memang dia itu apa-apa sendiri," tutur Yuli.

Terkadang, Mbah dan tetangga selalu bernyanyi sambil berjoget bersama di selasar kontrakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved