Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Mengenang Mbah Ngatiyen Penjual Jamu yang Meninggal dalam Sunyi, Bu RT merinding

Mbah sendiri sudah tinggal berpindah-pindah di seputar Semper Barat sejak puluhan tahun silam

Editor: muslimah
Istimewa
Ilustrasi temuan mayat di dalam rumah - 

Hal tersebut bertujuan sekadar menghibur diri ketika rasa suntuk datang.  

Bantuan pemerintah

Di sisi lain, menurut catatan Dasawisma, Ngatiyem terdaftar sebagai penerima BPJS gratis dari pemerintah.

"Kartu Indonesia Sehat atau PKH Lansia sih enggak dapat dia. Tapi, BPJS gratis, setahu saya, ada," ujar Juariah.

Sayangnya, Mbah tidak dapat memanfaatkan betul fasilitas layanan kesehatannya.

Sebab, prosesnya dianggap rumit dan berbelit.

Apalagi, Mbah tinggal seorang diri sehingga tak ada yang bisa membantu mengurus administrasinya. 

Kepergian Mbah dalam sunyi dan tidak diketahui siapapun menyisakan rasa sedih yang begitu mendalam bagi para tetangga.

Wajah semringah Ngatiyem sebagai orang yang ramah demikian membekas di benak para tetangga.

"Kami di sini enggak ada yang sangka. Orang enggak ngeluh sakit, tapi tahu-tahu meninggal kayak gitu. Tapi intinya, Mbah orang baik," kata Yuli.

Dengan begitu, tahlilan untuk kepergian Mbah Ngatiyem digelar di selasar rumah kontrakan.

"Iya, kami tahlilan, saya yang bertanggung jawab di sini. Yang biayain, kami dapat santunan Rp 1 juta. Selebihnya, saya yang tanggung jawab," kata pengurus kontrakan bernama Warnoto (38).

Kini, Mbah Ngatiyem sudah berada di tempat peristirahatan terakhirnya, TPU Budi Dharma, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara.  (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved