Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Ini Alasan PDIP Ngotot Pecat Gibran, Khawatir Pecah Suara Partai

PDI Perjuangan ngotot ingin Gibran Rakabuming Raka agar segera mengembalikan kartu tanda anggota (KTP) kader partai berlambang banteng moncong putih. 

Editor: Muhammad Olies
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
FX Hadi Rudyatmo ungkap harapannya untuk Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo. 

TRIBUNJATENG.COM - PDI Perjuangan ngotot ingin Gibran Rakabuming Raka agar segera mengembalikan kartu tanda anggota (KTP) kader partai berlambang banteng moncong putih. 

Masih aktifnya Gibran sebagai kader partai dikhawatirkan akan memecah suara PDIP saat Pemilu 2024.

PDIP Solo pun sudah mengirim surat kepada Gibran yang berisi meminta putra sulung Jokowi tersebut mengundurkan diri dan mengembalikan KTA PDIP.

Namun hingga kini, Gibran belum membuat pernyataan mengundurkan diri dan mengembalikan KTA PDIP.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun tidak secara tegas mengatakan memecat Gibran.

Namun, ia hanya mengatakan keanggotaan Gibran di PDIP sudah berakhir seiring dengan mendaftarkan diri menjadi Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM. Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Komarudin Watubun dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Manuver Gibran Dianggap Jenius, Hati-hati PDIP! Ganjar Bisa Merugi Saat Pemungutan Suara

Baca juga: DPC PDIP Solo Kirim Surat ke Gibran, Ini Isinya

Baca juga: Tanggapan Gibran Setelah Disurati FX Rudy soal KTA PDIP dan Pengunduran Diri

Komarudin menjelaskan dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti, dan beralih merupakan hal yang biasa.

"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDIP," ujarnya.

 Dalam kesempatan lain, Komarudin Watubun mengatakan status Gibran di PDIP tak perlu didramatisir.

Ia tak mau bila nanti pihaknya mengatakan memecat Gibran, makan akan muncul narasi dizalimi.

"Tidak perlu didramatisir. Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," kata Komarudin kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Dia lantas menyinggung sikap Gibran yang mulanya selalu menyatakan tegak lurus terhadap arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya dengan Pak Sekjen Mas Hasto waktu kita ngomong, 'Tidak dia pertemuan hanya sebagai Prabowo sebagai menteri dan Gibran sebagai Wali Kota' itu aja soal struktur pnemerintahan," katanya.

"Waktu kita konferensi pers sikap dia jelas diulang-ulang, 'Saya hanya tegak lurus kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri'," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved