Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

60 Sandera Hamas Tewas Dalam Serangan Israel di Gaza, 23 Lainnya Tertimbun Reruntuhan

Sejumlah 60 sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sedangkan 23 lainnya masih tertimbun reruntuhan gedung.

Editor: m nur huda
Yahya HASSOUNA / AFP
Ilustrasi - Gambar yang diambil pada 11 Oktober 2023 ini menunjukkan pemandangan udara dari bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza. 

TRIBUNJATENG.COM - Sejumlah 60 sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sedangkan 23 lainnya masih tertimbun reruntuhan gedung.

Hal itu diungkapkan oleh Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

Israel hingga kini masih terus melakukan bombardir di Jalur Gaza dengan dalih menghancurkan kelompok militan Hamas.

Gencatan senjata yang diserukan publik global tak berpengaruh apapun terhadap kebijakan  perang di bawah pemerintah Netanyahu.

Baca juga: Sekjen PBB Terkejut Israel Gempur Konvoi Ambulans: Situasi Kemanusiaan di Gaza Mengerikan

Baca juga: Israel Gempur Konvoi Ambulans di Gaza Tewaskan 15 Orang 50 Terluka, WHO Terkejut  

Baca juga: Ada 1.200 Anak-anak di Gaza Masih Tertimbun Reruntuhan Gedung Akibat Serangan Israel

Baca juga: Militer Israel Serang Konvoi Ambulans Berisi Pasien Luka Parah, Sejumlah RS di Gaza Dibombardir

Bahkan sekutu Amerika Serikat mendukung serangan Israel dengan klaim sebagai upaya membela diri.

Namun, kenyataannya serangan tersebut menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil.

"Masih ada 23 jenazah (sandera) yang hilang di bawah reruntuhan,” kata Abu Obeida seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Menurut dia, sulit menjangkau 23 jenazah tersebut karena Israel tak berhenti membombardir Gaza.

Ilustrasi - Seorang menggendong jenazah ibunya yang terbungkus selimut di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023.
Ilustrasi - Seorang menggendong jenazah ibunya yang terbungkus selimut di tengah reruntuhan bangunan yang hancur dalam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah pada 2 November 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

“Sulit menjangkau jenazah mereka karena agresi brutal Gaza sedang berlangsung,” sambungnya. 

Brigade Al-Qassam mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa mereka menyandera 200-250 orang, termasuk tentara dan warga sipil.

Tentara Israel mengatakan ada 242 warga Israel yang ditahan di Gaza oleh kelompok perlawanan Palestina.

Israel tak akan menghentikan serangan hingga Hamas dihancurkan hingga ke akar.

Dikutip Aljazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tegas menolak seruan gencatan senjata dengan Hamas.

Ia menegaskan bahwa gencatan senjata itu adalah bagian dari “poros kejahatan” dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memperingatkan pada hari Sabtu bahwa serangan udara Israel di Gaza mempersulit kemungkinan pembebasan tahanan.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.

Warga Palestina di Kota Gaza diminta tentara Israel untuk mengungsi karena pemboman terus berlanjut dan tidak ada jalan keluar yang aman.

Hingga saat ini, 9500 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan.

Sementara lebih dari 1.400 orang tewas di Israel.(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Serangan Udara Israel Tewaskan 60 Orang yang Disandera Hamas, Netanyahu Ogah Gencatan Senjata

Baca juga: Setiap 10 Menit Satu Anak di Gaza Terbunuh Akibat Serangan Israel, Warga Kelaparan

Baca juga: Israel Serang Gedung Lembaga Kebudayaan Prancis di Gaza, Menlu Colonna: Kami Heran

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved