Berita Internasional
Ada 1.200 Anak-anak di Gaza Masih Tertimbun Reruntuhan Gedung Akibat Serangan Israel
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Jumat (3/11/2023) waktu setempat, menginformasikan jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 9.227
TRIBUNJATENG.COM, PALESTINA - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Jumat (3/11/2023) waktu setempat, menginformasikan jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 9.227 orang.
"Korban termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, sementara 23.516 orang lainnya terluka," kata Juru Bicara Kementerian, Ashraf al-Qudra dalam konferensi pers di Kota Gaza.
Selain itu dia mengatakan 2.100 orang masih terjebak di bawah puing-puing reruntuhan bangunan gedung di Gaza, termasuk 1.200 anak-anak.
"Serangan Israel telah menewaskan 136 petugas medis dan menghancurkan 25 ambulans," kata al-Qudra.
Baca juga: Israel Serang Gedung Lembaga Kebudayaan Prancis di Gaza, Menlu Colonna: Kami Heran
Baca juga: Israel Gempur Konvoi Ambulans di Gaza Tewaskan 15 Orang 50 Terluka, WHO Terkejut
Baca juga: Israel Gempur Kamp Pengungsian Warga Palestina di Jalur Gaza, 195 Orang Tewas
Baca juga: Israel Tantang Dunia, Membangkang dan Menolak Resolusi PBB
Dikatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, tercatat 16 pembantaian dengan total 196 korban jiwa sehingga jumlah total pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan mencapai 997.
Dia mengatakan pasukan Israel menghantam lebih dari 102 fasilitas kesehatan di Gaza sejak 7 Oktober, meskipun menurut aturan perang, fasilitas semacam itu seharusnya terhindar dari serangan.
"Sebanyak 16 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel dan kekurangan bahan bakar," tambahnya.
Pekan ini, pasukan Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza.
Hampir 10.600 orang telah tewas dalam konflik ini, termasuk 9.227 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.

Selain jumlah korban yang besar dan pengungsian massal penduduk, persediaan dasar semakin menipis untuk 2,3 juta penduduk di Gaza akibat pengepungan Israel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Jumat, (3/11/2023) untuk mendesak perlindungan bagi warga sipil dalam pertempuran dengan Hamas, sementara pasukan Israel semakin mempersempit Gaza City.
Tensi meningkat di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon menjelang pidato publik pertama Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung oleh Iran, sejak serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu.
Sebanyak 1.100 orang, termasuk ratusan warga Palestina pemegang paspor asing dan puluhan yang terluka, telah meninggalkan Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dalam beberapa hari terakhir dalam kesepakatan antara AS, Mesir, Israel, dan Qatar, yang menjadi mediator dengan Hamas.
Israel mengizinkan lebih dari 260 truk membawa makanan dan obat-obatan melalui perbatasan namun pekerja bantuan mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari cukup.
Otoritas Israel tetap menolak mengizinkan bahan bakar masuk sehingga persediaan di rumah sakit semakin menipis.
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.