Berita Internasional
Demonstrasi Besar-besaran di Israel, Termasuk Depan Rumah Benjamin Netanyahu
Demonstrasi besar-besaran terjadi di sejumlah daerah di Israel. Termasuk di depan kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (4/11/20
TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV - Demonstrasi besar-besaran terjadi di sejumlah daerah di Israel. Termasuk di depan kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (4/11/2023).
Dilansir dari Al Jazeera, ada beberapa aliran pemikiran di antara para demonstran di Israel tersebut.
Pertama, ada yang mendesak pembebasan semua tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dengan imbalan lebih dari 240 sandera di Jalur Gaza.
Sementara, ada pemikiran lain di mana para pengunjuk rasa mengatakan tidak seharusnya ada pembebasan tahanan Palestina.
Baca juga: Peringatan, Warga Israel di Seluruh Belahan Dunia Diminta Sembunyikan Identitas
Baca juga: Sekjen PBB Terkejut Israel Gempur Konvoi Ambulans: Situasi Kemanusiaan di Gaza Mengerikan
Baca juga: Ada 1.200 Anak-anak di Gaza Masih Tertimbun Reruntuhan Gedung Akibat Serangan Israel
Baca juga: Direktur HAM PBB Mundur setelah Gagal Cegah Aksi Israel Genosida di Palestina

Kemudian, ada yang bersuara seharusnya tidak ada gencatan senjata dan tidak ada bantuan kemanusiaan sampai para sandera dikembalikan oleh Hamas.
Dikutip dari Reuters, dalam demonstrasi yang terjadi di luar kediaman PM Netanyahu, ada pengunjuk rasa yang sampai ditahan oleh polisi.
Demonstrasi itu terjadi di tengah-tengah kemarahan yang meluas atas kegagalan Pemerintah Israel dalam mencegah serangan Hamas terhadap komunitas-komunitas di sekitar Jalur Gaza awal Oktober lalu.
Sambil melambaikan bendera Israel berwarna biru dan putih serta meneriakkan "Penjarakan sekarang!", massa yang berjumlah ratusan orang itu menerobos barikade polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem.
Protes tersebut menggarisbawahi kemarahan publik yang semakin meningkat terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.

Pada saat yang sama, jajak pendapat menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat warga Israel percaya bahwa Netanyahu harus mengundurkan diri.
Netanyahu sejauh ini belum menerima tanggung jawab pribadi atas kegagalan yang memungkinkan terjadinya serangan mendadak yang menyebabkan ratusan pasukan Hamas menyerbu Israel selatan.
Seiring dengan memudarnya keterkejutan awal, kemarahan publik Israel semakin meningkat, dengan banyak keluarga para sandera yang ditahan di Gaza mengkritik keras respons pemerintah dan meminta agar kerabat mereka dibawa pulang.
Di Tel Aviv, ribuan orang berdemonstrasi, melambaikan bendera dan memegang foto-foto beberapa tawanan di Gaza serta poster-poster dengan slogan-slogan seperti "Bebaskan para sandera sekarang dengan cara apa pun", sementara kerumunan massa meneriakkan, "bawa mereka pulang sekarang".
Ofri Bibas-Levy adalah salah satu warga Israel yang turut dalam demonstrasi di Israel. Ia mengaku saudara laki-lakinya, bersama dengan putranya yang berusia empat tahun, Ariel, dan putranya yang berusia 10 bulan, Kfir, telah disandera oleh Hamas.
Dia mengatakan kepada Reuters bahwa ia datang untuk menunjukkan dukungan bagi keluarganya.
10 Orang Terkaya Dunia dari Indonesia Versi Forbes Agustus 2025, Kekayaan Capai Ratusan Triliun |
![]() |
---|
Pria Tewas Tersambar Petir saat Bulan Madu di Pantai |
![]() |
---|
Trauma Covid, Orang Tua Kurung 3 Anak di Rumah 4 Tahun dan Paksa Pakai Masker |
![]() |
---|
Burung Beo Bantu Polisi Bongkar Jaringan Narkoba yang Dikendalikan Napi |
![]() |
---|
Wanita Tunawisma Tewas Dikeroyok Anjing Liar, Luka Parah di Wajah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.