Berita Regional
Kronologi Guru SMK Ditonjok Murid yang Tak Terima Ditegur saat Merokok, Pelaku Dikejar Alumni
Sang murid nekat menonjok guru SMK karena tak terima ditegur saat merokok di lingkungan sekolah
TRIBUNJATENG.COM - Kronologi seprang guru di sebuah sekolah kejuruan negeri (SMKN) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dianiya murdnya.
Padahal maksud guru SMK tersebut baik.
Ia bermaksud menegur sekelompok siswa yang tengah merokok di dalam kelas.
Sang murid nekat menonjok guru SMK karena tak terima ditegur saat merokok di lingkungan sekolah.
Baca juga: Ustaz Gunawan Viral Tinggal di Gubuk Reyot Ternyata Konten, Disidang Warga dan Berikan Klarifikasi
Baca juga: Tepis Kabar Buruk Media Asing, Presiden FIFA Puji Keindahan Indonesia Jelang Piala Dunia U17 2023
Akibatnya, sang guru mendapat sejumlah luka lebam di area wajah.
Sementara itu, murid sang pelaku pemukulan sempat kabur sebelum berhasil diamankan oleh pihak sekolah.
Diketahui, korban berinisial MS. Sementara pelaku berinisial HM.
Mereka merupakan guru dan murid di SMKN di Bima.
MS menjadi korban pemukulan HM yang tidak terima karena dinasihati agar tidak merokok di kelas.
Informasi pemukulan tersebut disampaikan oleh Kasubag TU, Arismansyah.
Ia mengatakan bahwa insiden tidak mengenakkan itu terjadi pada Selasa (7/11/2023).
Adapun peristiwanya berlangsung sekira pukul 09.00 WITA.
Menurut pernyataan Arismansyah, kejadian bermula saat MS memergoki HM merokok di dalam kelas.
Tidak sendirian, HM merokok dengan sejumlah temannya.
Melihat para siswanya merokok, MS mendekati mereka dan duduk bersama.
Dirinya meberikan nasihat kepada siswa-siswa tersebut agar tidak merokok.
Namun, HM tiba-tiba memukul MS saat gurunya tengah memberikan nasihat.
Bukannya marah, MS malah memeluk HM dan berupaya tetap tenang.
"Guru itu sempat menangkis dan memeluk HM, kemudian dilerai oleh teman-temannya," kata Arismansyah, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.
Akibat pukulan tersebut, tampak wajah MS mengalami lebam di beberapa bagian.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah pun memanggil HM untuk mengklarifikasi pemukulan itu di ruang bimbingan konseling (BK).
Sayangnya, HM enggan memenuhi panggilan dan justru lari meninggalkan lingkungan sekolah.
Warga sekitar yang juga merupakan alumni SMKN Bima sempat mengetahui HM yang lari dari sekolah dan tampak ketakutan.
Setelah menerima informasi adanya pemukulan itu, dia langsung mengejar HM dan membawanya ke sekolah.
"Karena mengetahui kasus siswa itu memukul guru lalu dikejar oleh alumni dan dipukul beberapa kali.
Setelah itu datang guru melerai lalu membawa HM ke sekolah," jelas dia.
Guru Dianiaya Orang Tua Siswa SDN 13 Paguat Gorontalo hingga Luka-luka
Seorang guru di Gorontalo juga mengalami nasib pilu usai dianiaya orang tua siswa.
Korban merupakan salah satu pengajar di SDN 13 Paguat.
Ia dianiaya oleh wali murid pada Selasa (7/11/2023)
Dilansir Surya.co.id dari TribunGorontalo.com, dalam aksinya, orang tua siswa tersebut menganiaya seorang guru, Nidya Mbuinga alias Rena, hingga mengalami luka-luka.
Dihubungi via telepon, seorang guru bernama Elan yang merupakan kerabat Nidya menjelaskan, bahwa kejadian penganiayaan itu berlangsung saat jam pelajaran.
Saat itu sekitar pukul 10.00 Wita kata Elan.
Orang tua siswa itu kata dia datang ke kelas dan mengamuk.
Marah-marah hingga membanting meja belajar.
Kebetulan saat itu, Rena berada di ruangan yang tidak jauh dari keributan tersebut.
Siswa datang kepadanya dan mengadukan kejadian itu.
"Bu guru ada orang tua siswa marah-marah di kelas," ucap Elan menirukan kata siswa saat itu.
Rena yang tak tahu apa yang terjadi, lalu mendatangi kelas yang dimaksud.
Benar saja, ada orang tua siswa yang sedang mengamuk.
Rena secara persuasif menanyakan apa maksud orang tua siswa itu.
Bukannya ditanggapi dengan baik-baik, orang tua itu malah tambah marah.
"Bu, kalau ada masalah bisa dibicarakan dulu dengan guru-guru," kata Elan menirukan apa yang diucapkan Rena kepada orang tua tersebut.
Puncaknya orang tua siswa itu menggebrak meja dengan keras. Lalu lalu dijambak oleh orang tua tersebut.
"Bahkan Rena itu dibanting di lantai," ucap Elan.
Tidak ada yang berhasil mengabadikan adegan itu dengan foto maupun video, sebab kejadiannya begitu cepat.
Apalagi, tidak ada yang tahu jika orang tua itu akan senekat itu.
Saat ini, Redaksi tengah mencoba menemui Rena dan mengetahui kondisinya. Begitupun tanggapan kepala sekolah SDN 13 Paguat. ( Surya.co.id )
Ayah Tewas Dibunuh dan Ibu Jadi Tersangka, 2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Bu Fefen Lari Gendong 2 Cucu Kembar Usia 3 Bulan Sebelum Rumah Ambruk Akibat Gempa di Bondowoso |
![]() |
---|
Jasad Ditemukan Tak Utuh di Hutan, Diduga Wawan Pelaku Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Pacitan |
![]() |
---|
Mahasiswi Dibekap Pasir Pantai Kekasihnya hingga Tewas gara-gara Tolak Hubungan Badan |
![]() |
---|
Jenazah Turis Australia Dipulangkan Tanpa Jantung, RS Bali Bantah Terlibat Pencurian Organ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.