Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

SOSOK Nilal Muna Anak Sopir Angkot Wisudawan Terbaik UIN Walisongo, Jadi Lulusan Nonskripsi

Anak sopir angkot di Kota Semarang, Nilal Muna Fatmawati menjadi wisudawan terbaik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang akhir tahun ini.

Editor: Muhammad Olies
Ist/Dok. UIN Walisongo Semarang
Wisudawan terbaik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Nilal Muna Fatmawati. 

TRIBUNJATENG.COM - Anak sopir angkot di Kota Semarang, Nilal Muna Fatmawati menjadi wisudawan terbaik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang akhir tahun ini.

Mahasiswi yang rajin menulis karya ilmiah ini lulus tanpa skripsi dengan IPK 3,92 dan menyandang status summa cumlaude atau dengan pujian tertinggi.

Nilal Muna Fatmawati menempuh pendidikan dalam waktu 3 tahun 26 hari. Ia ditetapkan menjadi wisudawan terbaik setelah menulis artikel ilmiah dengan judul “ Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru Pendidikan Anak Usia Dini” yang terbit di Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini terindeks Sinta 2.

Baca juga: Aldhania Mahasiswi dari Bima jadi Wisudawan Terbaik FDK UIN Walisongo Semarang

Baca juga: Ciptakan Banyak Apilkasi dan Website, Feri Jadi Wisudawan Terbaik USM dengan IPK 3,99

Baca juga: Daftar Nama Wisudawan Terbaik Unimus November 2023, 19 Wisudawan Terbaik dari Tiap Program Studi

Perjalanan perkuliahan bagi Nilal Muna tidak mudah. Awalnya dia sempat ragu karena untuk kuliah membutuhkan biaya yang cukup besar baginya.

Nilal Muna mengaku sempat mengurungkan niatnya untuk meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi jika tidak diterima di UIN Walisongo Semarang. Namun, dia bersyukur akhirnya diterima.

"Kalau saya tidak diterima kuliah maka saya tidak akan kuliah selama lamanya, kalau saya keterima maka saya akan bersungguh-sungguh," kata dia kepada Kompas.com.

Hal itulah yang membuatnya mempunyai semangat tinggi saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sejak awal kuliah, dia sudah meyakini akan mewujudkan cita-citanya.

"Saat saya kuliah saya jadi sadar bahwa dengan adanya pendidikan setiap orang bisa merubah nasibnya," ungkap Nilal Muna.

Dia bersyukur, selama menempuh perguruan tinggi dia dimudahkan oleh Tuhan, termasuk dalam hal pendanaan.

"Saat saya awal kuliah sempat pesimis masalah dana, namun Allah cukupkan," imbuh dia.

Mahasiswi asli Kota Semarang ini juga dikenal aktif dalam menulis berbagai artikel ilmiah. Beberapa diantaranya adalah “ Development of Educational Game Tool, “Magic Spinman” to improve the Fine Motor Skill off Early Childhood Education Student” yang terbit di Jurnal Al Athfaal Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Terindeks Sinta 3.

Dia juga menulis artikel yang berjudul Menggali Makna Kemerdekaan HUT RI bagi Masyarakat Urban (Studi Kasus di Meteseh Tembalang) terindeks Sinta 5.

Baca juga: SOSOK Fitriana, Perawat Asal Jepara yang Sabet Wisudawan Terbaik Umku 

Tidak hanya menulis di berbagai jurnal ilmiah, Nilal juga aktif di forum ilmiah dengan mengikuti International Conference Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini dengan menyampaikan papernya yang berjudul “ Doconstruction of Early Childhood Gender Stigma Study At RA Hj.Sri Musitarti Semarang.

Meskipun hanya hidup dengan sang ayah karena ibunya meninggal sejak usia lima tahun, Nilal Muna tetap semangat untuk menulis artikel ilmiah.

Dia juga menulis Buku Ber-ISBN yang diterbitkan di Fatiha Media dengan judul “ Strategi Pembelajaran Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini Berbasis Genetik STIFIn”.

Sementara itu, Plt Rektor UIN Walisongo Semarang Nizar mengapresiasi pencapaian Nilal Muna tersebut yang dapat lulus melalui nonskripsi.

"Sekarang dimulai adanya keputusan S1,S2 dan S3 bisa lulus nonskripsi," katanya saat dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, lulusan nonskripsi merupakan kewenangan perguruan tinggi masing-masing.

"Bisa diterapkan kalau dirasa mahasiswa dari segi akademik sudah mampu dan melewati tahapan penilaian secara komprehensif di level prodi dan fakultas," paparnya.

UIN Walisongo Semarang membuka lulusan nonskripsi ini merespon kebijakan pemerintah melalui kementerian soal adanya pilihan lulus non skripsi.

"Lulus Nonskripsi bisa mempercepat kelulusan mahasiswa dengan mempertanggungjawabkan secara akademik bisa melalui karya yang ujian secara komprehensif," tandas Nizar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dapat IPK 3,92, Anak Sopir Angkot Ini Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo"

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved